BANDA ACEH – Rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan pertemuan antara dua tokoh bangsa. Oleh karena itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta semua pihak tak mengkait-kaitkan rencana pertemuan tersebut dengan pembagian kekuasaan atau bagi-bagi kursi menteri.
“Itu masalahnya, seakan-akan kalau pemimpin bangsa bertemu langsung bagi-bagi kekuasaan, pertemuan itu pertemuan transaksional, itu yang tidak baik bagi kita semua,” kata Said kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu memastikan tidak ada Politik transaksional di balik pertemuan Megawati dan Prabowo.
“Kami diminta publik agar partai politik tidak transaksional. Tapi, begitu pemimpin akan bertemu, pertanyaannya langsung, apakah ini bagian dari bagi-bagi kursi?” tegas Said.
Lebih jauh, Said mengungkapkan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
“Kita semua menunggu, masyarakat menunggu, baik Ibu Megawati maupun Presiden terpilih, InsyaAllah secepatnya akan bertemu,” ungkap Said.
Saat ditanya kapan waktu pasti pertemuan akan dilangsungkan, Said enggan membeberkannya. Termasuk juga mengenai kabar kedua elite parpol itu bakal bertemu pada awal Oktober, Said tak menjawabnya.
Ia hanya mengatakan bahwa semua elemen masyarakat menginginkan Megawati dan Prabowo bertemu.
“Kita semua berharap kedua pemimpin bangsa ini bisa secepatnya bertemu,” tandasnya.