Sabtu, 21/09/2024 - 10:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Disebut Israel Sudah Hancur, Brigade Rafah Al Qassam Hantam Unit IDF Pakai Roket TBG Hingga Tewas New

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

Cara kedua, menggunakan bahan peledak dalam muatan dan proyektilnya, atau melelehkan kembali selubung luar dan mendaur ulangnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Di sisi lain, Mayor Jenderal Al-Duwairi mempertanyakan pernyataan Radio Tentara Israel yang menyebut kalau lebih dari 14.000 bangunan dijadikan jebakan di Rafah, selatan Jalur Gaza saja.

Al-Duwairi mengatakan bahwa jumlah ini dilebih-lebihkan, karena jumlah bangunan hancur di kota ini sangat besar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

“Dia menilai bahwa pemasangan jebakan di bangunan yang dilakukan oleh pejuang perlawanan didasarkan pada studi lapangan, dan menekankan bahwa sebagian besar operasi efektif dan menyakitkan bagi tentara pendudukan,” tulis Khaberni.

Israel Menang di Pertempuran, Kalah dalam Perang

Al-Duwairi juga menyoroti pernyataan Mantan komandan Divisi Gaza di IDF, Mayor Jenderal Gadi Shamni.

Seperti diberitakan, Shamni mengakui kalau Hamas “memenangkan perang ini,” sementara “Israel kalah, secara signifikan, meskipun mencapai keberhasilan taktis.” 

Shamni menegaskan, menurut apa yang dilaporkan oleh surat kabar Amerika “The New York Times”, kalau Hamas merebut kembali wilayah Jalur Gaza dalam waktu 15 menit.

Surat kabar Amerika tersebut juga mengutip pejabat keamanan Israel dan mantan pejabat yang percaya bahwa “Hamas tidak mungkin dikalahkan dalam perang ini.” 

Bagi Al-Duwairi, pernyataan Gadi Shamni ini menegaskan apa yang tertuang dalam surat baru-baru ini dari kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas, Yahya Al-Sanwar ke pemimpin kelompok Ansarallah (Houthi), Abdul Malik Al-Houthi.

Berita Lainnya:
Dasco Pastikan Tak Ada Tumpang Tindih Tupoksi jika Prabowo Tambah Kementerian

Al-Duwairi menjelaskan, apa yang dinyatakan Shamni ini termasuk dalam kategori “kemenangan taktis dan kekalahan strategis,” yang dialami Israel.

Meski begitu, Al-Duwairi enggan menggambarkan apa yang terjadi sebagai kemenangan taktis bagi tentara pendudukan Israel.

Al-Duwairi memberikan contoh dua bukti contoh sejarah mirip yang mirip dengan situasi Tentara Israel dalam Perang Gaza ini.

Dua contoh sejarah untuk menggambarkan maksudnya itu yang pertama adalah Perang Saudara Amerika antara tahun 1863 dan 1865, di mana kelompok separatis memenangkan sebagian besar pertempuran selama dua tahun, namun mereka kalah dalam pertempuran terakhir dan menyerah. 

Contoh kedua yang disebutkan Al-Duwairi adalah Perang Vietnam, di mana Amerika menang dalam sebagian besar pertempuran taktis, namun pada akhirnya Amerika kalah perang.

Artinya, Israel memang menang di beberapa palagan tapi secara umum kalah dalam perang.

“Saya tidak akan mengatakan kalau Israel memenangkan semua pertempuran taktis (palagan), namun mampu memasuki Gaza dari satu ujung ke ujung yang lain. Pun begitu, mereka tidak dapat mengambil kendali penuh karena sifat pertempurannya berbeda,” katanya.

Berita Lainnya:
Yordania Rilis Identitas Sopir Kargo yang Tembak Mati 3 Penjaga Israel di Perbatasan Tepi Barat

Perang Unik Pertama dalam Sejarah

Pakar militer tersebut menekankan kalau pertempuran saat ini di Gaza bersifat asimetris, dan merupakan perpaduan unik antara perang gerilya, perang terowongan, dan perang kota.

“Campuran ini belum pernah terjadi dalam sejarah,” katanya.

Dia menambahkan kalau pernyataan Gadi Shamni di atas mengonfirmasi apa yang termasuk dalam pesan terakhir Sinwar, yaitu pernyataan kalau milisi perlawanan Palestina siap untuk berperang dalam perang gesekan jangka panjang yang akan berakhir dengan kekalahan strategis tertentu bagi pendudukan Israel.

Gadi Shamni juga menyatakan dalam wawancaranya dengan The New York Times kalau Hamas mampu merebut kembali kota-kota yang dimasuki Israel tersebut seperempat jam setelah tentara Israel menarik diri dari sana.

Gadi Shamni juga menambahkan kalau kemampuan Israel untuk melakukan pencegahan telah menurun hingga nol.

Surat kabar tersebut juga mengutip pejabat keamanan Israel dan mantan pejabat yang percaya bahwa “Hamas tidak mungkin dikalahkan dalam perang ini.”

Al-Sanwar telah mengkonfirmasi dalam pesannya kepada Al-Houthi, Senin (16/9/2024), bahwa milisi perlawanan Palestina, setelah hampir satu tahun perang terus menerus, masih baik-baik saja.

Sinwar menegaskan, “berita dan informasi yang disebarkan Israel (soal klaim berhasil menghancurkan  batalyon Hamas di Rafah) datang dalam kerangka psikologis peperangan,”.

1 2 3

Reaksi & Komentar

إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا الكهف [84] Listen
Indeed We established him upon the earth, and We gave him to everything a way. Al-Kahf ( The Cave ) [84] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi