BANDA ACEH – Militan sayap kanan Lebanon, Hizbullah mengatakan pihaknya telah menghujani wilayah Israel, tepatnya sebelah timur Haifa dengan puluhan roket.
Imbas serangan ini kawasan pangkalan Udara Ramat David Israel, sebelah timur Haifa mengalami kebakaran hebat, Minggu (22/9/2024).
Kobaran api yang membakar pangkalan udara bahkan membuat sirine peringatan di Israel meraung di seluruh Israel utara pada dini hari.
Termasuk di wilayah di Ramad David, Nazareth, Afula, dan Galilea Bawah, mengutip Al Jazeera.
“Ledakan besar terdengar dan laporan bahwa pangkalan udara Ramat David telah terkena serangan. Ini adalah rudal jarak jauh. Lebanon memiliki hak untuk mempertahankan diri,” tulis juru bicara Nasrallah.
Tak hanya itu, serangan roket Fadi 1 dan Fadi 2 milik militer Hizbullah juga telah menghantam pinggiran utara Haifa di Kiryat Bialik, menyebabkan mobil-mobil terbakar di jalan.
Dari cuplikan video yang diunggah Channel 12 Israel di media sosial menunjukkan beberapa mobil yang diparkir dilalap api di jalan.
Serangan itu akan menjadi serangan terjauh Hizbullah di Israel sejak dimulainya bentrokan lintas perbatasan yang sedang berlangsung pada Oktober tahun lalu.
Warga Israel Panik Cari Tempat Berlindung
Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan roket ke Pangkalan Udara Ramat David Israel, sebelah timur Haifa, sebagai tanggapan atas serangkaian serangan Israel yang menewaskan warga sipil di Lebanon .
Sedikitnya 38 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara yang dilakukan militer Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat kemarin, sementara puluhan lainnya luka-luka.
“Peluncuran puluhan roket ke Pangkalan Udara Ramat David Israel, sebelah timur Haifa, dilakukan sebagai tanggapan atas serangkaian serangan Israel yang menewaskan warga Lebanon,” tegas Hizbullah.
Hingga saat ini pihak Israel belum mengumumkan adanya laporan mengenai korban jiwa dalam insiden ini.
Namun serangan ini menyebabkan bencana bagi ratusan ribu warga Israel, hingga mereka dilanda kepanikan mencari tempat perlindungan di tengah serangan Hizbullah yang kian membabi buta.
Mengutip Arab News, Rumah sakit di Israel utara mulai diinstruksikan untuk memindahkan operasi mereka ke fasilitas bawah tanah untuk melindungi diri dari tembakan roket dan rudal Hizbullah.
Hizbullah Bersumpah Balas Serangan Israel
Sebelum puluhan roket Hizbullah menghujani wilayah Israel, Hizbullah telah bersumpah untuk membalas terhadap rezim pendudukan, yang telah melakukan serangan bom hingga menewaskan puluhan warga Lebanon.
Konflik antara Hizbullah dan Israel sebenarnya telah lama terjadi, namun perang semakin memanas setelah Hizbullah menuding Israel sebagai dalang utama rentetan ledakan pager dan walkie talkie yang terjadi di Lebanon dan Suriah.
Tudingan ini dilontarkan Hizbullah setelah ribuan perangkat komunikasi pager genggam di Lebanon mengalami peretasan siber hingga secara mengejutkan meledak serentak.
Masih belum jelas saat ini bagaimana perangkat komunikasi yang digunakan di Lebanon itu.
Namun Sean Moorhouse, mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan pakar penjinak bahan peledak menilai ledakan pada perangkat komunikasi Pager disebabkan oleh detonator listrik yang menggunakan muatan sangat kecil namun memiliki berdaya ledak tinggi
“Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan kriminal ini yang menyebabkan beberapa orang menjadi martir (tewas), berdampak pada warga sipil, dan melukai banyak orang dengan berbagai jenis luka,” kata kelompok militan Lebanon itu.
“Musuh kriminal dan pengkhianat ini pasti akan menerima hukuman yang adil atas serangan berdosa ini, baik dengan cara yang diharapkan maupun tidak diharapkan,” tegas Hizbullah dalam siaran resminya