BANDA ACEH – Kabar kematian Yahya Sinwar semakin santer di Israel, di mana pejabat intelijen menyebutkan bahwa pesan yang dikirim ditulis oleh orang lain.Menurut pihak inteijen Israel, pesan-pesan yang dipublikasikan selama dua minggu terakhir, yang diduga berasal dari pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu radio Israel pada Senin lalu.
Adapun pesan-pesan tersebut, termasuk pesan yang dikirim kepada Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, pemimpin Houthi, dan Presiden Aljazair.
Menurut laporan tersebut, meskipun pesan-pesan tersebut ditandatangani atas nama Sinwar, pesan-pesan tersebut sebenarnya ditulis oleh tokoh lain dalam Hamas.
Israel juga sedang menyelidiki kemungkinan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar mungkin sudah tidak hidup lagi.
Teori ini telah dikemukakan oleh beberapa ahli di Direktorat Intelijen Militer (Aman), yang mengkhususkan diri dalam bidang Palestina.
Meskipun demikian, hingga saat ini masih belum ada bukti pasti yang menyatakan bahwa pimpinan Hamas tersebut telah tewas.
Sementara itu, Shin Bet atau Badan Keamanan Israel membantah teori ini, dengan meyakini bahwa Sinwar masih hidup.
Dalam kabar yang beredar mengungkapkan bahwa ada kemungkinan bahwa Sinwar terbunuh dalam operasi IDF tanpa pengungkapan kepada publik.
Selain Yahya Sinwar yang dikabarkan tewas, salah satu petinggi dari Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap Hamas tewas daam serangan Israel di Lebanon.
Pimpinan Brigade Al-Qassam yang tewas adalah Mahmoud al-Nader yang menjabar sebagai komandan lapangan Brigade Al-Qassam.
Al-Nader disebutkan tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon pada hari Senin.
Dalam penyerangan ke Lebanon, sebanyak 492 orang tewas dan puluhan ribu warga menyelamatkan diri akibat serangan tersebut.
Ruda Israel menyasar 1.600 titik di wilayah Lebanon yang disebut sebagai perlindungan Hizbullah.
Menteri kesehatan mengatakan bahwa dua paramedis tewas dan 16 lainnya terluka, selain itu, dua ambulans, satu truk pemadam kebakaran, dan satu pusat medis juga menjadi sasaran.