NASIONAL
NASIONAL

Kisah Pilu Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Ditelantarkan Orang Tua Hingga Terjebak Kenakalan Remaja

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Ternyata pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatra Barat Indra Septiarman menyimpan kisah pilu. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kisah pilu yang dialami Indra Septiarman itu yang membuat pria berusia 31 tahun tersebut terjebak ke dalam hal-hal gelap seperti narkoba dan pemerkosaan. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kisah pilu Indra Septiarman diceritakan oleh tantenya, Suryati yang menjadi satu-satunya keluarga Indra yang masih mengurusnya sedari kecil. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sedari kecil Indra Septiarman memang sengaja ditelantarkan oleh orang tuanya yang bercerai. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Hal itu membuat Indra Septiarman diurus oleh Suryati.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Seperti dimuat TribunSumsel pada Selasa (24/9/2024) Suryati menjelaskan perceraian orang tua, membuat Indra sering melakukan hal-hal nakal sejak kecil.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Bahkan, kedua orang tua pun disebut tak pernah berkunjung saat ia mendekam di penjara.

Diungkap keluarga, pemuda asal Padang Pariaman, Sumatera Barat itu memang dikenal punya perangai liar.

Bahkan catatan kriminal sudah dimulai Indra sejak usia 16 tahun.

Indra Septiawan melakukan tindakan pencabulan saat masih berusia 16 tahun hingga masuk penjara anak.

Bebas sekitar tahun 2013, Indra kembali lagi melakukan kejahatan.

Berita Lainnya:
Pasutri Terdakwa Pemalsuan Tanda Tangan Rugikan Perusahaan Setengah Triliun Divonis Bebas

Di tahun 2017, Indra pun ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba.

Kini di 2024, Indra Septiarman lagi-lagi melakukan kejahatan yang sangat parah.

Ia dengan tega memperkosa, membunuh lalu mengubur NKS.

Padahal kata sang tante, Indra disebut sempat menyesali perbuatannya saat ditangkap karena narkoba tahun 2017 lalu.

Bahkan, Indra sempat berjanji untuk taubat lantaran sudah kapok hidup mendekam di penjara.

“Janjinya itu ‘Indra tak akan berbuat lagi nte, udah taubat nte, udah kapok Indra di dalam nte’,” kata Suryati dilansir dari tayangan tv one news, Selasa (24/9/2024).

Indra merasa selama hidup di penjara, kedua orangtuanya tidak pernah berkunjung untuk melihat kondisinya.

“Keluarga Indra enggak ada satu pun yang lihat Indra nte, Ante cuma yang melihat Indra dari Pekanbaru ke sini. Indra janji enggak akan berbuat lagi’. Itu bilang sama saya kemarin tuh, di Payakumbuh tuh,” ungkap Suryati mengingat curhatan keponakannya.

Pun saat terjerat kasus narkoba, Indra sempat ketakutan saat aksi kejinya ketahuan sang tante.

Diungkap Suryati, Indra memang takut kepada dirinya.

“(Indra) sering pulang lah itu, kawannya ngajak (pakai narkoba), padahal dia nggak ada lagi main narkoba. Itulah, dia sering pulang tuh (pakai narkoba),” pungkas Suryati.

Berita Lainnya:
Bos Judi Online W88 Ditangkap di Filipina, Raup Omzet Rp1 Triliun

“Kedapatan sama saya (Kata tante) ‘Indra mulai lagi (pakai narkoba). Katanya ‘enggak nte’. Dia kalau nampak saya takut memang,” sambungnya.

Kini janji-janji yang sempat diutarakan Indra kembali diingkarinya.

Suryati sangat syok saat mendapatkan kabar bahwa Indra tega membunuh gadis penjual gorengan, NKS.

Sebelumya, Suryati, berpesan agar Indra segera keluar dari persembunyian dan pulang ke rumah.

Suryati mengaku takut, kalau seandainya Indra nanti terlalu lama bersembunyi akan semakin menyulutkan kemarahan masyarakat.

Mengingat sudah 11 hari, Indra masih berstatus buronan dalam pengejaran pihak kepolisian.

“Saya tidak masalah ia dihukum oleh pihak berwenang, kalau memang terbukti melakukan kesalahan. Tapi saya takut kalau sampai ia dihakimi oleh masyarakat,” ujar Suryati.

Keluarga berharap agar Indra tidak menjadi bulan-bulanan massa nantinya jika memang berhasil ditangkap. 

Keluarga siap mendampingi Indra menyerahkan diri kepada pihak kepolisian untuk menghindari amukan massa.

 

“Jika memang terbukti bersalah, biarlah hukum yang berbicara. Daripada dihakimi oleh massa,” ungkapnya


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya