Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Aceh, Pj Gubernur Safrizal Sampaikan Pesan Lewat Puisi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA membacakan puisi berjudul “Damailah Anak-Anak Indatu” dalam acara deklarasi kampanye damai Pilkada Aceh yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, di Aula Hotel The Pade, Aceh Besar, Selasa, (24/9/2024) malam.

ADVERTISEMENTS

Safrizal mengatakan, ia lebih memilih membacakan puisi dalam acara deklarasi damai tersebut ketimbang berpidato, sebab ia yakin kedua paslon gubernur dan wakil gubernur beserta tim pendukung sudah lebih memahami seluruh proses Pilkada.

“Keakraban kedua paslon malam ini  memberi kita harapan terlaksananya Pilkada damai di bumoe indatu, negeri yang damai,” kata Safrizal.

ADVERTISEMENTS

Dalam kesempatan itu, mantan Pj Gubernur Bangka Belitung tersebut mengajak semua pihak untuk menentukan pilihan dalam Pilkada Aceh guna memperoleh pemimpin terbaik untuk Aceh.

“Para kandidat masing-masing pernah menjadi pejabat dan kepala daerah InsyaAllah Pilkada akan berjalan lancar,” kata Safrizal.

Berikut puisi “Damailah Anak-Anak Indatu” yang dibacakan Pj Gubernur Aceh :

Damai anak-anak indatuAnak-anak indatuDamailah seperti udara pagiMenyimpan butiran embun  jatuh di pucuk daun berseriKelopak basah untuk kita membasuh muka

Damai anak-anak indatuAnak-anak indatuDamailah seperti langit putihMenurunkan hujanJatuh ke permukaan menumbuhkan bebijianmembuahkan kebajikan

Damai anak-anak indatuAnak-anak indatuDamailah seperti anginBerhembus di gunungMenggerakkan dahan,Bertiup di laut  membuat ombak, kibaran layar di buritanTempat kita memandang arah ke depan

Bertiup di pantai menerbangkan pasir lembut senyummuMenghapus jejak lumut permukaan batu

Damai anak-anak indatuAnak-anak indatuDamailah seperti siul burung di angkasaMembawa pulang makanan  anak-anaknyaSeperti kepak elang mengitar  lereng bukitmenggamit tatkala ranting mu  patahSeperti bangauBerkaki jenjang menjejak bantaran sawahParuhnya runcing menyungging senyumuntuk ikan kecil di petakkan basah

Damailah anak-anak indatuAnak-anak indatuDamai seperti lembar kertas dengan aksara cinta

Tanpa tumpahan darah atau titik air mataTuliskan kisah kitaSeulanga di hamparan luasAtau Renggali di pematang atasTuliskan doa dan kenangan masa depan di bawah tudung lembut dan wangi bungaTuliskan tanpa syak wasangka

Rakyat berdaulat  dalam bilik suara

Asal tak gaduhTak bikin bencana

Ini rumah bersamaKita jaga dengan  damai penuh cinta

Kita rawat atas nama kemenangan untuk semua.

Pat ujeun yang hana pirang,pat prang yang tan redaGeutanyoe aceh meutaloe warehGaseh meugaseh bila-meubila. []

Exit mobile version