INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Hizbullah Tembakan Rudal Balistik ke Markas Mossad Israel

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Markas Badan Intelijen Israel Mossad di dekat ibu kota Tel Aviv menjadi sasaran rudal balistik Hizbullah pada Rabu (25/9).Ini merupakan pertama kalinya Hizbullah mengumumkan penggunaan rudal balistik selama bertempur dengan Israel di perbatasan sejak perang Gaza dimulai 7 Oktober lalu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengungkap rudal balistik yang digunakan ialah jenis Qader 1 dan diluncurkan pada pagi hari waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Perlawanan Islam meluncurkan rudal balistik ‘Qader 1’ pada pukul 06.30 pagi pada hari Rabu, 25 September 2024, yang menargetkan markas besar Mossad di pinggiran Tel Aviv,” kata Hizbullah, seperti dimuat AFP.

Berita Lainnya:
Saudi-Iran Kian Mesra, Israel Terancam?
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut Hizbullah, Mossad layak diserang karena diduga mendalangi ledakan ribuan alat komunikasi di Lebanon yang menewaskan puluhan orang baru-baru ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Markas besar ini bertanggung jawab atas pembunuhan para pemimpin dan ledakan pager dan perangkat nirkabel,” tegas kelompok tersebut.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sedikitnya 45 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka pada hari Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) dalam ledakan yang menargetkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yakni pager dan walkie-talkie milik perwira Hizbullah di Lebanon.

Berita Lainnya:
PM Negara Kera Israel, Benjamin Netanyahu Tanggapi ICC soal Surat Perintah Penangkapan Terhadapnya: Ini Tidak Adil
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Mossad diduga menyusupkan bahan peledak ke alat komunikasi tersebut sebelum perusahaan distributor mengirimkannya kepada Hizbullah.

Hingga kini baik Mossad maupun pemerintah Israel belum memberikan tanggapan maupun bantahan terkait ledakan alat komunikasi massal tersebut.

Aksi saling serang di perbatasan Lebanon dan Israel terus berlanjut. Awal pekan ini serangan udara Israel mengakibatkan lebih dari 500 orang Lebanon tewas, termasuk 50 di antaranya merupakan anak-anak.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya