Viral Kapolda Jateng ‘Ngeles’ Waktu Disalami Andika Perkasa, Pj Gubernur Jateng Jadi Ikut-ikutan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  – Kontestasi Pilkada Jawa Tengah 2024 dihebohkan dengan sikap Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.

ADVERTISEMENTS

Keduanya diketahui menghindar ketika hendak disalami Calon Gubernur Jawa Tengah dari PDIP, Andika Perkasa.

Peristiwa tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.

ADVERTISEMENTS

Satu di antaranya diunggah Jhon Sitorus lewat akun twitter @JhonSitorus_18 pada Rabu (25/9/2024).

Dalam video tersebut, terekam jelas Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana ngeles waktu disalami Andika Perkasa.

Momen itu terjadi usai tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menghadiri Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa (24/9/2024).

Hadir Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

Dalam kesempatan tersebut hadir sejumlah undangan, di antaranya tujuh komisioner KPU Jateng, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, FKUB, serta Forkopimda lainnya.

Deklarasi Kampanye Damai yang dihadiri perwakilan partai Politik koalisi itu berlangsung lancar hingga acara selesai.

Peristiwa tidak menyenangkan justru terjadi ketika Andika Perkasa yang didampingi wakilnya, Hendrar Prihadi turun dari panggung.

Sembari menebar senyum, Andika Perkasa terlihat mengulurkan tangan ke arah Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang berpapasan dengannya.

Namun, uluran tangan Andika Perkasa rupanya tak berbalas.

Irjen Pol Ribut Hari Wibowo terlihat menghindari jabatan tangan Andika Perkasa.

Mantan Karobinkar SSDM Polri itu terlihat berlalu meninggalkan Andika Perkasa yang terpaku.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.

Nana yang mengenakan batik itu hanya merapatkan kedua telapak tangannya di dada.

 Baca juga: Heboh Pengundian Nomor Urut Pilkada Jatim, Risma Diteriaki Fufufafa dan Harun Masiku Pendukung Luluk

Meski demikian, Andika Perkasa terlihat tetap tersenyum.

Dirinya tetap mengulurkan tangan kepada sejumlah tamu undangan yang berpapasan dengannya.

Satu di antaranya pria berseragam Kejaksaan yang diduga adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ponco Hartanto.

Ponco terlihat memnyambut uluran tangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.

Video yang viral di media sosial itu dinilai Jhon Sitorus menjadi bukti tidak harmonisnya hubungan TNI dan Polri.

“Sikap anggota POLRI yang seperti ini sangat tidak mencerminkan keharmonisan TNI-Polri Biar bagaimanapun, Jenderal Andika Perkasa adl mantan Panglima TNI dan tetap jadi bagian dari TNI,” tulis Jhon Sitorus.

“Belum jadi apa2 udah begini, gimana kalo dah jadi Gubernur bosnya?” tambahnya.

Postingan Jhon Sitorus pun disambut ramai masyarakat.

Beragam pendapat bersusulan mengisi kolom komentar postingannya.

@RusliUncle2: Cagub titipan mulyono yg terkesan arogan, norak, nir etik & akhlak persis seperti junjungan yg menitipkannya. Jdi, utk rakyat Jateng jngan pilih pemimpin coklat temennya Sambo seperti itu. Jngan Yo dek yoo…

@JhonSitorus_18: Padahal dimana2 seorang Anggota Polisi/TNI aktif akan selalu memberi hormat kepada senior, apalagi mantan panglima

@antono_putra: Padahal dlam pidato sambutan saat setelah mendapat nomor urut,pk Andika menghormati pihak lawan dan tdk ada kalimat mancing⊃2; emosi lawan.

@JhonSitorus_18: Betul…pak Andika justru merangkul ya

@Bara_Rc: Ini jelas ada indikasi anggota polri tdk netral.

@reiki546: Positif thinking dong bang mungkin tangannya kotor habis nyebokin. Sy klo tangan kotor juga gitu pasti nolak klo diminta salaman

@JhonSitorus_18: Hahha…masuk akal 

@SimanjuntakElly: Norak dan ga punya etika.

Pesan Ketua KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menggelar Deklarasi Kampanye Damai bersama pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dan perwakilan partai politik koalisi di Kantor KPU Jateng, Selasa (24/9/2024).

Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono menegaskan pentingnya menjaga etika selama kampanye.

Dia juga mengingatkan paslon dan para pendukungnya untuk menghindari kampanye negatif yang memicu polarisasi.

“Kami harapkan komitmen itu diwujudkan di dalam pelaksanaan kampanye, prinsipnya menawarkan visi misi program, mencitrakan yang baik, menghindari narasi yang menjatuhkan di pihak kontestan lawan. Sehingga kami berharap dapat ditekan penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian atau hal-hal negatif lainnya,” tegas Handi usai seremoni deklarasi tersebut.

Menurutnya deklarasi ini menjadi momentum penting bagi warga Jateng sebagai bentuk komitmen peserta Pilkada dalam mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil).

Dikutip dari Kompas.com, Paslon nomor urut satu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tiba lebih awal di Kantor KPU Jateng sekitar pukul 09.00 WIB.

Kemudian Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen menyusul pada pukul 09.30 WIB dengan menaiki mobil jeep terbuka.

Keduanya kompak mengenakan kemeja biru tua. Cagub Nomor Urut Dua Ahmad Luthfi mengajak untuk mengikuti deklrasi ini dengan banyak kerja dan tersenyum.

Hari in ikan deklrasi damai, jadi harus banyak kerja, senyum, kita ngopi-ngopi,” kata Luthfi.

Sementara Andika akan langsung menyiapkan jadwal kampanye dengan pasangannya Hendi untuk berkeliling Jateng.

Lalu dia segera menyerahkan struktur tim kampanye ke KPU Jateng setelah mendapat persetujuan DPP PDI-P. 

“Struktur (tim pemenangan) kita finalkan hari ini, karena masih ada komunikasi dengan DPP yang masih belum tuntas. Target kampanye bagaimana kita menguatkan strong hold, titik kuat dan yang kurang kuat,” ungkap Andika.

Andika Perkasa Dapat Nomor Urut 1, Ahmad Luthfi Nomor 2

Dikutip dari Antaranews.com, KPU Jawa Tengah mengundi nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah peserta Pilkada 2024 yang digelar di halaman kantor KPU setempat di Semarang, Jawa Tengah pada Senin (23/9/2024) malam.

Pengundian nomor urut dihadiri secara langsung oleh kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Andika Perkasa-Hendrar Prihasi (Hendi) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen beserta partai pengusung masing-masing.

Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono memimpin rapat pleno terbuka bersama enam komisioner lainnya.

Pengundian diawali dengan pengambilan nomor urut oleh masing-masing calon Wakil Gubernur Hendrar Prihadi dan Taj Yasin Maimoen.

Dari pengambilan nomor urut tersebut, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen berkesempatan untuk memilih terlebih dahulu nomor urut, dilanjutkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.

Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi memperoleh nomor urut satu, sedangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen memperoleh nomor urut dua.

Usai pengundian, Calon Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa mengatakan nomor urut 1 merupakan sebuah bentuk persatuan.

“Persatuan untuk membangun rumah kita, Jawa Tengah,” ujarnya.

Menurut dia, tanpa partisipasi semua elemen, tidak akan bisa membangun Jawa Tengah.

“Kita hanya bisa bangun Jawa Tengah kalau kita bersatu,” tambahnya.

Sementara Calon Gubernur Ahmad Luthfi menyebut nomor urut dua merupakan simbol keberlanjutan pemerintah pusat maupun provinsi.

“Nomor urut dua merupakan suatu isyarat bahwa kita tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun Jawa Tengah,” ucapnya.

Nomor urut dua, lanjut dia, merupakan landasan untuk “ngopeni lan nglakoni” (merawat dan menjalani).

Sebelumnya, KPU Jawa Tengah menerima pendaftaran dua pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi diusung oleh PDIP dengan total suara sah hasil Pemilu 2024 sebanyak 5,2 juta suara.

Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen diusung gabungan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia, dengan total suara sah 13,7 juta suara.

Exit mobile version