Sabtu, 28/09/2024 - 02:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ada Aksi Demo Mahasiswa di Kejagung, Rocky Gerung Malah Bilang Begini New

BANDA ACEH – Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi soal Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar demonstrasi dengan membawa mobil tinja di depan Kejaksaan Agung (Kejagung), Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).Rocky menilai aksi mahasiswa tersebut bentuk akumulasi kekecewaan dengan kinerja Kejaksaan. 

“Ya jadi sampai disitu diperlihatkan bahwa selama ini waktu kita melakukan reformasi kita memerlukan kejaksaan yang profesional. Tapi kemudian kita lihat bagaimana kejaksaan jadi calo juga tuh,” tegas Rocky saat dihubungi, Jumat (27/9/2024). 

Dia juga menjelaskan, ekspresi mahasiswa menggelar aksi dengan membawa mobil tinja adalah potret masyarakat kepada Kejaksaan saat gedungnya terbakar beberapa waktu lalu. 

“Orang merasa bahwa karena terlalu banyak kejahatan maka si jaksa bakar sendiri itu berkas-berkas dia tuh,” ungkap Rocky. 

Di sisi lain, Rocky menilai sejak beberapa tahun terakhir citra Kejaksaan sangat buruk.

“Kenapa? ya karena perlakuan jaksa juga mempermainkan pekara, menunda-nunda ke eksekusi karena mau meres juga. Itukan sudah jadi semacam rahasia umum, pengetahuan umum bahkan,” terang Rocky. 

Sebelumnya, Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar demonstrasi di depan Kejaksaan Agung, Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).

Dalam aksinya, Kamerad mendesak Kejagung mencopot Jampidsus Febrie Adriansyah karena diduga melakukan manipulasi aset PT Gunung Bara Utama milik tersangka kasus Jiwasraya, Heru Hidayat.

Massa aksi membawa berbagai poster dan spanduk yang mengecam Kejagung.

Mereka secara simbolik juga menyiramkan air yang dibawa dengan mobil tinja ke halaman Kejagung.


Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi