NASIONAL
NASIONAL

Aksi Pembubaran Diskusi FTA Berbahaya Buat Demokrasi dan Pancasila

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Aksi pembubaran diskusi Forum Tanah Air (FTA) bertajuk “Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional” di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9) menuai kecaman.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Salah satunya datang dari PP Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PP Fokal IMM).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Mereka juga mengecam adanya ancaman kepada para peserta yang hadir, terutama ancaman terhadap Prof M. Din Syamsuddin yang juga Ketua Dewan Pembina PP Fokal IMM.

Berita Lainnya:
Kementrans Anggarkan Rp200 Juta per Transmigran
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Pimpinan Pusat Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PP Fokal IMM) mengecam keras tindakan sekelompok orang tidak dikenal (OTK) yang membubarkan acara diskusi, memporak-porandakan panggung, menyobek backdrop, mematahkan tiang microphone,” ucap Ketua Bidang Hukum PP Fokal IMM, Auliya Khasanofa lewat keterangan tertulisnya, Minggu (29/9).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menurutnya, pihak-pihak yang melakukan pembubaran dan mengancam peserta diskusi itu melanggar Pasal 28, Pasal 28E ayat (3) UUD 1945, UU HAM dan UU Kemerdekaan dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

Berita Lainnya:
Polda Metro Jaya Sita 207 Kilo Sabu dan 90 Ribu Ekstasi dari Jaringan Malaysia
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ia menambahkan, tindakan tersebut juga dianggap sebagai kejahatan demokrasi dan membahayakan bagi Pancasila.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak kenal tersebut merupakan kejahatan demokrasi dan merupakan serangan serius bagi Pancasila dan NKRI karena telah membahayakan implementasi kemerdekaan berkumpul dan berserikat dalam negara demokrasi,” demikian Auliya Khasanofa.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya