Begini Kondisi Terakhir Din Syamsuddin, Refly Harun, Hingga Said Didu yang Hadiri Forum Diskusi di Hotel Kemang saat Dibubarkan Paksa OTK

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  – Polisi mengungkap kondisi sejumlah tokoh yang hadir dalam acara diskusi Forum Tanah Air di Hotel Kemang, Jakarta Selatan pada kerusuhan pembubaran paksa oleh kelompok orang tak dikenal (OTK). 

ADVERTISEMENTS

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan beruntung kondisi mereka tokoh-tokoh yang hadir tidak terluka. “Sudah (tokoh sudah hadir saat pembubaran paksa). Sudah ada kegiatan yang di sana. Tidak ada yang mengalami luka maupun cedera,” ucap Ade Rahmat saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Minggu (29/9/2024). 

ADVERTISEMENTS

Adapun, acara diskusi Forum Tanah Air (FTA) itu dihadiri oleh sejumlah tokoh besar. Seperti misalnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, pakar hukum tata negara Refly Harun, Said Didu, Marwan Batubara dan Tata Kesantra.  

ADVERTISEMENTS

Ade Rahmat menyebut terdapat dua orang yang terluka akibat peristiwa kerusuhan itu. Meraka adalah dua sekuriti hotel yang dianiaya oleh kelompok OTK tersebut. Mereka luka di bagian kening.

ADVERTISEMENTS

 Selain itu, kelompok OTK juga melakukan perusakan beberapa properti yang ada di dalam ruangan diskusi. “Ada dua orang (sekuriti terluka). Korban terluka ada di kening ya, di bagian keningnya. (kerugian materil) hanya beberapa properti saja,” pungkasnya.

ADVERTISEMENTS

 Sebelumnya, Wakapolda Metro Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy mengungkapkan peran lima orang yang terindikasi sebagai pelaku pembubaran dan perusakan diskusi di Hotel Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9/2024).

 “Kelima orang yang kami tangkap adalah FEK, GW, JJ, LW dan MDM,” kata Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy di Jakarta, Minggu (29/9/2024). 

Untuk pria berinisial FEK ini berperan sebagai koordinator lapangan aksi, kemudian GW ini orang yang masuk ke dalam ruangan seminar melakukan aksi perusakan.

 Kemudian pelaku JJ juga berperan masuk ke dalam untuk membubarkan sampai melakukan perusakan dengan mencabut baliho-baliho yang ada di dalam. 

Pria keempat LW ini juga melakukan perusakan dan membubarkan acara yang ada di dalam. 

Terakhir, pelaku MDM, ini hampir sama yaitu membubarkan dan melakukan perusakan yang ada di dalam gedung. “Lima orang ini sudah kami tangkap dan kami akan mencari pelaku lain yang terlibat aksi perusakan, penganiayaan ini,” ungkapnya. Polda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.

 “Kita akan lakukan skrining dan pendalaman terhadap para pelaku. Siapa yang menggerakkan, apa motifnya, apa tujuannya,” terang dia. Polda Metro Jaya tidak akan mentolerir segala bentuk premanisme dan anarkisme. 

Selain itu, pihaknya melakukan investigasi secara internal terhadap para petugas Polri yang bertugas mengamankan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung. “Apakah di situ ada pelanggaran prosedur standar operasi (SOP) atau tidak,” terang dia. 

Dia mencontohkan apakah sudah dilakukan pemeriksaan jumlah personel yang dilibatkan dan kemudian saat acara, apakah tindakan yang akan dilakukan, termasuk bila terjadi dinamika yang berkembang, apa yang harus dilakukan. 

“Kami akan lakukan investigasi secara internal jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kita pada saat kegiatan pengamanan kemarin,” tuturnya. 

Polda Metro Jaya juga siap menerima kritik atas kekurangan dan kelemahan pada petugas yang melaksanakan tugas sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan tugas. “Kami mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan mengamankan kota Jakarta ini,” tuturnya. 

Sebelumnya, pada Sabtu (28/9/2024) terjadi aksi unjuk rasa di depan Hotel Grand Menteng Jakarta Selatan dari komunitas Forum Cinta Tanah Air sekitar 30 orang. 

Mereka melakukan aksi menuntut untuk membubarkan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Diaspora dengan alasan tidak ada izin, memecah belah persatuan dan kesatuan dan sebagainya.

 Petugas kepolisian dari Polsek Mampang melakukan kegiatan pengamanan dan sempat terjadi aksi saling dorong antara peserta aksi yang ingin masuk ke hotel untuk membubarkan diskusi di hotel tersebut. 

Lalu tiba-tiba, dari belakang gedung hotel sekitar 10 hingga 15 orang, merangsek masuk dari pintu belakang menuju ruang diskusi

Exit mobile version