NASIONAL
NASIONAL

Refly Harun Desak Polisi Ungkap Dalang Pembubaran Paksa Diskusi FTA

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Aparat kepolisian didorong mengungkap dalang yang memerintahkan massa orang tak dikenal untuk membubarkan acara diskusi “Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional” yang digelar Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9). Demikian penegasan pakar hukum tata negara, Refly Harun yang dikutip dari wawancara salah satu satu televisi swasta, Minggu (29/9).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pasalnya, Refly melihat ada kejanggalan dalam aksi penyerangan acara diskusi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Refly menganggap tak mungkin sekelompok orang yang sempat menggelar aksi sebelum acara berlangsung itu peduli dengan acara diskusi yang dihadiri tokoh dan aktivis kebangsaan tersebut.

Berita Lainnya:
Mantan Anggota Komite 1 DPD RI Abdul Rachman Thaha Minta Aparat Penegak Hukum Jangan Saling Sandera dalam Penanganan Kasus
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Apa hubungannya sama mereka?” tanya Refly.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Maksud saya, tapi sudahlah. Kalau kalau memang mau lebih lanjut diungkap, permasalahkan siapa mastermidnya? Nggak mungkin mereka melakukan tindak di lapangan, bertindak karena mereka nggak suka si A, si B atau si C,” kata Refly.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Menurut Refly, kelompok penyerang itu bisa digunakan siapa saja, dan untuk siapa saja.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Forum itu enggak ada kaitanya dengan hajat hidup mereka,” demikian Refly.

Diketahui, awalnya diskusi yang menghadirkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin; mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko; hingga Refly Harun ini diwarnai dengan aksi demonstrasi dari luar gedung pada Sabtu pagi (28/9).

Berita Lainnya:
Jupri Dedengkot Preman Pasar Tumpah Merdeka Dibekuk Polisi, Warga: Harus Dihukum Berat!

Menjelang siang, sejumlah orang tak dikenal tersebut merangsek masuk ke lokasi acara hingga mencabut spanduk sampai berteriak-teriak. Padahal agenda diskusi belum dimulai.

Sontak, aksi anarkisme ini pun tak terbendung. Mereka berteriak dan mengancam agar acara segera bubar. 

Massa yang diduga bayaran ini merusak backdrop dan banner, hingga layar infocus, kursi, mikrofon, kamera, dan beberapa barang lainnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya