Selama masa berkabung, bendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung publik dan kantor-kantor publik akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah.
Sejauh ini, Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman.
Mikati mengecam serangan udara yang menewaskan ratusan warga sipil Lebanon di lingkungan Dahiyeh yang menewaskan Nasrallah. Ia menyatakan, negaranya dalam kondisi terancam menyusul pembunuhan Nasrallah tersebut.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Mikati menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk bersatu dalam menghadapi agresi.
Sebab, saat ini negara mereka berada di ambang krisis kemanusiaan dan ekonomi. Ia menggelar rapat kabinet darurat setelah kembali dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS.
Kecaman juga datang dari Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam pukulan yang lebih menghancurkan pada Israel atas kematian Nasrallah.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan solidaritas Teheran dengan Lebanon dan Hizbullah.
Ia mengecam serangan udara Israel di Beirut sebagai kejahatan perang yang terang-terangan yang sekali lagi mengungkap sifat Teroris Israel.
Hamas, sekutu Hizbullah di Palestina, mengecam pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut dan teroris oleh Israel.
”Kami mengecam dengan sekeras-kerasnya agresi biadab Zionis ini dan penargetan bangunan tempat tinggal sipil,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Hamas menuduh Israel mengabaikan semua nilai, adat istiadat, dan piagam internasional serta secara terang-terangan mengancam keamanan dan perdamaian internasional.
Hal ini karena kebungkaman, ketidakberdayaan, dan pengabaian dari komunitas internasional terhadap tindakan Israel.
”Dalam menghadapi kejahatan dan pembantaian Zionis ini, kami memperbarui solidaritas mutlak kami dan bersatu dengan saudara-saudara di Hizbullah dan perlawanan Islam di Lebanon,” kata kelompok itu.