NASIONAL
NASIONAL

Viral Klarifikasi Pasha Pratiwi dengan Narasi Seolah Tak Mau Disalahkan, Ini Kata Polisi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Beredar di media sosial soal klarifikasi yang mengatasnamakan Pasha Pratiwi usai video syur dengan gurunya, David Hakim, viral.Belakangan ini, warganet digemparkan dengan aksi tak senonoh antara guru dan siswi di MAN 1 Gorontalo.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu menyeret nama David Hakim dan Pasha Pratiwi Toiti yang diduga terlibat dalam video syur yang viral di media sosial itu.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam rekaman tersebut, tampak seorang pria dewasa, yang diduga adalah seorang guru, bersama siswi berseragam sekolah di dalam sebuah kamar kecil.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Video tersebut menyebar luas di berbagai platform dan menuai reaksi publik.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Diketahui, sosok siswi itu diduga adalah Ketua OSIS MAN 1 Gorontalo yang berprestasi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Usai dirinya viral, Pasha Pratiwi yang kini menjadi sorotan lantaran ada video klarifikasinya yang berisi harapan kepada warganet untuk tidak menilai dirinya hanya berdasarkan video itu saja.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Seorang pengguna Instagram membeberkan klarifikasi Pasha Pratiwi yang diunggah pada Instagramnya.

Berita Lainnya:
Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

“Ini klarifikasi dari Pasha yang reel,” tulis akun Instagram @yurisainiyury, dikutip RBG dari BeritaSatu, pada Senin, 30 September 2024.

Dalam pernyataannya, Pasha Pratiwi mengungkapkan bahwa ia menjalani kehidupan yang penuh kesulitan sejak menjadi yatim piatu.

Pasha Pratiwi mengaku, ingin mengejar pendidikan demi meraih beasiswa dan gelar sarjana.

ia juga menceritakan bagaimana pelecehan dari oknum guru tersebut dimulai dengan komentar verbal yang tidak pantas.

“Saat itu saya tidak terlalu menanggapi dengan serius. Namun, lama-kelamaan mulai menyentuh, seperti pundak, merangkul, dan lainnya,” ungkap Pasha Pratiwi.

Disebut juga, bahwa ia salah memahami niat sang guru, mengira bahwa tindakan tersebut adalah bentuk kasih sayang layaknya seorang ayah.

Namun, ketika pelecehan semakin jauh, Pasha Pratiwi merasa bingung dan tidak tahu kepada siapa ia harus bercerita.

Pasha Pratiwi juga menyatakan kekhawatirannya bahwa jika dikeluarkan dari sekolah, cita-citanya akan pupus.

Berita Lainnya:
Polda Metro Akan Kembali Periksa Firli Bahuri pada Pekan Depan

Di akhir pernyataannya, ia juga meminta maaf jika ada kesalahpahaman terkait video yang tersebar dan berharap agar dirinya tidak dinilai hanya dari rekaman singkat tersebut.

Namun, usai unggahan klarifikasi Pasha Pratiwi beredar luas di media sosial, pihak kepolisian menyebut bahwa klarifikasi tersebut adalah hoaks.

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (Kadis PPA) Gorontalo, Yana Yanti Sulaeman, menyatakan bahwa korban sudah tidak memegang handphone, sehingga video tersebut dipastikan hoax.

Pihak keluarga korban juga menegaskan bahwa korban tidak pernah membuat klarifikasi di media sosial.

Diketahui, Pihak Kepolisian Resort (Polres) Gorontalo telah menahan pelaku dan menjeratnya dengan Pasal 81 ayat 3 Undang-Undang Perlindungan Anak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016.

Berdasarkan aturan tersebut, pelaku diancam hukuman penjara minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun.

Hukuman ini juga akan diperberat dengan tambahan sepertiga masa pidana karena pelaku merupakan seorang tenaga pendidik.***


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya