Rabu, 02/10/2024 - 02:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Duh! Malaysia Gagal Naturalisasi Pemain Belanda Mats Deijl, Ternyata Ini Alasan FIFA New

BANDA ACEH – Nasib tak mujur dialami oleh timnas Malaysia. Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menginformasikan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah memastikan pemain klub Go Ahead Eagles asal Belanda, Mats Deijl belum lolos persyaratan kelayakan untuk bergabung dengan skuad Harimau Malaya.Pasalnya, berdasarkan dokumen yang terlampir, diketahui bahwa pemain berusia 27 tahun itu hanya memiliki darah Malaysia melalui nenek moyang. Deijl tidak melalui kakek dan neneknya sebagaimana diatur dalam ketentuan FIFA.

Sebelumnya, pemain tersebut sudah menunjukkan ketertarikan untuk mewakili timnas Malaysia dan FAM telah mendapat informasi bahwa pemain tersebut memiliki darah Malaysia.

Dengan demikian FAM sejak 27 Juni 2024 sudah bisa menghubungi pihak klub, agen, dan sang pemain sendiri secara resmi untuk membicarakan kelayakannya bermain bersama timnas Malaysia.

Dari hasil diskusi tersebut, pemain itu telah memberikan dokumen terkait silsilah keluarga yang menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan negara Malaysia termasuk akta kelahiran, ayah, kakeknya (dari pihak ayah) serta konfirmasinya dari kelahiran leluhurnya.

Berdasarkan ulasan, pemain ini memiliki darah Malaysia melalui nenek moyang (ibu dari kakek pemain) yang lahir di Singapura pada 24 Juni 1893. Singapura saat itu merupakan bagian dari Malaya.

Merujuk pada Pasal 8 Peraturan yang Mengatur Penerapan Statuta FIFA terkait kelayakan mewakili tim nasional, (Regulations Governing The Application Of The Statutes), setiap pemain dapat mewakili suatu negara jika pemain tersebut memenuhi syarat-syarat berikut.

Pertama, pemain tersebut lahir di negara tersebut; atau kedua, ibu dan ayah pemain lahir di negara tersebut; atau ketiga, kakek dan nenek pemain lahir di negara tersebut; atau keempat, pemain tersebut tinggal di negara tersebut selama lebih dari lima tahun.

Untuk mendapatkan konfirmasi resmi mengenai kelayakan pemain tersebut, FAM pada tanggal 23 September 2024 mengirimkan surat kepada FIFA untuk meminta pendapat FIFA mengenai status pemain tersebut yang ingin mewakili Malaysia melalui darah leluhurnya (ibu dan kakek pemain).

FIFA melalui surat tertanggal 25 September 2024 telah mengirimkan tanggapan mengenai hal ini dan menginformasikan bahwa, “Sayangnya, kewarganegaraan pemain selain kakek dan neneknya (yaitu kakek buyut atau keturunan tersembunyi dari pemain) tidak memberikan kemungkinan kepada pemain untuk menjadi memenuhi syarat untuk mewakili tim perwakilan asosiasi Anda, karena daftar yang ditetapkan dalam pasal 1 c) RGAS sudah lengkap.”

Berdasarkan jawaban FIFA, FAM menegaskan bahwa pemain tersebut tidak bisa mewakili timnas Malaysia karena darah Malaysianya berasal dari nenek moyangnya (ibu pemain hingga kakek pemain) dan tidak setingkat dengan kakek atau nenek pemain sebagaimana ketentuan FIFA.

Namun FAM tetap berterima kasih kepada pemain tersebut atas minat dan tekad yang ditunjukkannya untuk mewakili timnas Malaysia, namun hal itu tidak bisa diwujudkan.

Sebagai informasi, FAM juga telah melakukan kontak dengan beberapa pemain lain seperti yang disarankan atau dipublikasikan di platform media sosial, namun sejauh ini belum ada hasil positif, apalagi dari segi legitimasi pemain berdarah Malaysia tersebut melebihi syarat yang ditetapkan FIFA


Reaksi & Komentar

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا الكهف [18] Listen
And you would think them awake, while they were asleep. And We turned them to the right and to the left, while their dog stretched his forelegs at the entrance. If you had looked at them, you would have turned from them in flight and been filled by them with terror. Al-Kahf ( The Cave ) [18] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi