INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran dan AS Saling Ancam usai Bos Hizbullah Nasrallah Dibom Israel

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Iran dan Amerika Serikat saling mengancam usai pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon pada pekan lalu.Hizbullah merupakan milisi yang didukung Iran. Kematian pemimpin kelompok ini tentu membuat mereka murka.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sementara itu, Amerika Serikat merupakan sekutu dekat dan kerap membela Israel.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kepala Angkatan Darat Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi mengatakan mereka akan membalas serangan Israel.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Tunggu saja,” kata Mousavi, dikutip Mehr News, Senin (30/9).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dia juga menyebut “darah syuhada Nasrallah” akan mempercepat kehancuran Israel dan para pemimpinnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Para petinggi Iran termasuk presiden mengatakan negara ini akan membalas tindakan kriminal Israel.

Berita Lainnya:
Program Gibran ‘Lapor Mas Wapres’ dibuka, warganet ngeluh centang satu, benarkah cuma gimmick?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sejumlah pengamat meyakini Iran kali ini akan turun tangan setelah dua pentolan milisi yang didukung mereka tewas.

Di tengah komentar pejabat Iran yang bersumpah akan membalas serangan, Amerika Serikat melontarkan ancaman ke negara Timur Tengah ini.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin menekankan Amerika Serikat bertekad mencegah Iran dan para proksinya memperluas konflik.

Barat menganggap jika Iran meluncurkan serangan balasan, terutama secara langsung, akan meningkatkan konflik dan mengganggu stabilitas di Timur Tengah.

“Jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami,” ujar dia, dikutip Reuters.

AS juga siap mengerahkan pasukan tambahan ke Timur Tengah untuk menambah kekuatan dan menanggapi berbagai kemungkinan.

Berita Lainnya:
MA Bentuk Tim untuk Periksa Hakim Kasasi di Kasus Ronald Tannur

Namun, sejauh ini tak ada angka pasti jumlah personel yang dikirim AS ke Timur Tengah.

Saling ancam AS dan Iran muncul saat Israel menggempur habis-habisan Lebanon dalam dua pekan terakhir.

Pekan lalu, Israel bahkan menggempur anggota Hizbullah yang sedang rapat di markas besar di Beirut. Operasi tersebut menewaskan Nasrallah dan satu anggota militer Iran.

Kemudian pada Selasa ini, Israel memulai invasi dan serangan darat ke Lebanon selatan. Mereka mengklaim operasi itu menargetkan fasilitas Hizbullah.

Namun, Israel mengebom fasilitas sipil seperti kamp pengungsian di Lebanon selatan dan menyebabkan sepuluh orang meninggal.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya