INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Namai Serangan ke Israel Sebagai Operasi ‘Janji Sejati II’ Pakai Sandi ‘Oh Utusan Tuhan’

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  –  Iran akhirnya menanggapi serangan Israel ke Lebanon dengan melancarkan serangan balasan kedua ke wilayah pendudukan Israel pada Selasa (1/10/2024).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dalam pernyataan resmi dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dilaporkan bahwa serangan rudal ini adalah bagian dari Operasi “Janji Sejati II.”

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dikutip dari Tehran Times, operasi ini menggunakan nama sandi “Oh Utusan Tuhan!” dan ditujukan terhadap target keamanan dan intelijen di Israel. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

IRGC mengeluarkan pernyataannya beberapa menit setelah operasi dimulai.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

IRGC menyatakan setelah masa menahan diri dalam menghadapi pelanggaran kedaulatan Republik Islam Iran dan pembunuhan Dr. Ismail Haniyeh oleh rezim Zionis maka pasukan Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal balistik terhadap target militer dan keamanan utama di jantung wilayah pendudukan Israel.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Pernyataan itu juga memperingatkan bahwa”operasi ini telah disetujui oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan diperintahkan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata, dengan dukungan Angkatan Darat Republik Islam Iran dan Kementerian Pertahanan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Diperingatkan bahwa jika rezim Zionis menanggapi operasi ini secara militer, yang sesuai dengan hukum internasional dan hak-hak sah negara tersebut, maka rezim tersebut akan menghadapi serangan yang menghancurkan dan menghancurkan.”

Berita Lainnya:
Warganet Mau Adukan Akun Fufufafa ke Layanan 'Lapor Mas Wapres', Gibran Berani Proses?

Bersamaan dengan itu, perwakilan Iran di PBB mengeluarkan pernyataan lain terkait serangan rudal terhadap wilayah pendudukan, dengan menyatakan bahwa “respons Iran yang sah, logis, dan sah terhadap tindakan teroris rezim Zionis, yang menargetkan warga negara dan kepentingan Iran serta melanggar kedaulatan nasional Republik Islam, telah dilaksanakan.”

Menurut beberapa laporan, operasi ini dilakukan melalui peluncuran rudal balistik.

Saluran lokal Iran, mengutip sumber dari Garda Revolusi, mengklaim bahwa sekitar 400 rudal ditembakkan ke sasaran militer di Tel Aviv dan sekitarnya.

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa beberapa rudal Iran telah diluncurkan terhadap sasaran yang terletak di bagian tengah dan selatan wilayah jajahan tersebut.

Media Iran, mengutip sumber yang dekat dengan operasi tersebut, mengklaim bahwa “lebih dari 80 persen rudal pada gelombang pertama mengenai sasaran yang dituju.”

Selain itu, dilaporkan bahwa markas besar Mossad, badan intelijen Israel, hancur total dalam serangan tersebut, meskipun informasi ini belum dikonfirmasi atau dibantah oleh otoritas kolonial, yang telah melarang foto apa pun yang menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh operasi Iran. 

Sasaran rudal Iran lainnya adalah Pangkalan Udara Negev, yang terletak di bagian selatan wilayah pendudukan.

Pangkalan ini menampung dua skuadron jet tempur F-35 generasi kelima milik Angkatan Udara Israel dan dijadwalkan untuk menerima skuadron ketiga setelah unit lainnya dikirimkan.

Berita Lainnya:
WHO: Situasi Gaza Utara Semakin Memburuk, Rumah Sakit dan Perlengkapan Medis Hancur, Dokter Kurang

Sumber media Iran telah melaporkan bahwa fasilitas tersebut “hancur total” selama serangan tersebut. 

Gambar-gambar dari Israel mengonfirmasi dampak dari puluhan rudal balistik yang gagal dicegat oleh pertahanan udara negara itu, yang dikenal sebagai “Kubah Besi”.

Ketidakmampuan Kubah Besi untuk mencegat rudal-rudal ini, yang dibuktikan dalam ratusan video daring, dijelaskan oleh sumber-sumber militer sebagai konsekuensi dari desainnya.

Sistem pertahanan ini secara khusus dirancang untuk mencegat dan menetralkan roket dan mortir jarak pendek, yang terutama diluncurkan dari Gaza.

Dalam konteks ini, sistem ini terbukti efektif, berhasil mencegat sebagian besar ancaman yang masuk.

Namun, jika berbicara tentang rudal hipersonik, yang melampaui kecepatan Mach 5 dan memiliki lintasan yang sangat mudah bermanuver, tidak ada sistem pertahanan udara di dunia, termasuk Iron Dome, yang menawarkan pencegahan yang kredibel.

Rudal hipersonik menghadirkan tantangan unik karena kecepatannya, lintasan yang tidak dapat diprediksi, dan kemampuannya untuk menghindari sistem radar, sehingga menjadikannya ancaman yang sangat sulit untuk dilawan dengan teknologi pertahanan tradisional.

Rudal yang Dipakai Iran Serang Israel

Menurut media Iran, berbagai jenis rudal digunakan dalam Operasi “Janjia Setia II.” 

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya