Ibu Santri Beberkan Kekejaman ‘Umi’ Istri Pimpinan Pesantren, Anaknya Diikat Lalu Mulut dan Badannya Diolesi Air Cabai
ACEH

Ibu Santri Beberkan Kekejaman ‘Umi’ Istri Pimpinan Pesantren, Anaknya Diikat Lalu Mulut dan Badannya Diolesi Air Cabai

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Kasus istri pimpinan pesantren siram seorang santri dengan air cabai jadi sorotan publik setelah viral di media sosial. 

ADVERTISMENTS

NN (40) seorang istri pimpinan pondok pesantren di Aceh Barat tega mengolesi air cabai ke tubuh dan mulut santri berinisial T (13). 

Terbaru, ibu kandung korban beberkan kekerasan yang dilakukan NN alias ‘Umi’ seorang istri pimpinan pondok pesantren di Aceh Barat terhadap anaknya. 

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Ternyata, sebelum disiram atau diolesi air cabai, korban diikat terlebih dahulu oleh istri pimpinan pesantren tersebut. 

Ibu korban Marnita Pante awalnya membenarkan jika setiap santri melakukan kesalahan maka akan diberikan hukuman berupa dicukur rambut atau digunduli oleh pihak pesantren. 

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Kapolda Aceh Bersama Pangdam IM Terima Kunjungan Silaturahmi Gubernur

“Ada hukuman, cuma sebatas dicukur rambutnya, bukan dengan menyiram, mengolesi cabai di mulut dan badannya,” katanya. 

Kemudian Marnita mengungkap kronologi awal anaknya mendapat hukuman tersebut. 

Ia mengatakan waktu itu anaknya berlari ke rumahnya yang tak jauh dari pesantren sambil berteriak kesakitan. “Dia berlari sambil menangis, teriak bahwa badannya terasa perih akibat diolesi cabai oleh Umi-nya,” ungkapnya. 

Melihat kondisi anaknya seperti itu, Marnita mengaku reflek langsung berlari ke pondok pesantren untuk meminta penjelasan. 

“Dia (pihak pesantren) bilang, ini demi anak ibu,” kata Marnita menirukan jawaban pihak ponpes. Menurutnya, sang anak ternyata digunduli terlebihdahulu, kemudian mulut dan badannya diolesi air cabai dengan kondisi tangan terikat. 

Berita Lainnya:
Bantah Polisi, Kementerian PPPA Sebut Dokter Kandungan Cabul di Garut Belum Ditangkap

“Pertamanya dicukur rambut, ada dicubit pipi kanan dan kiri. Kemudian diancam dari Umi sedikit ‘tunggu kamu ya’ habis itu diikat tangannya ke belakang,” bebernya.

 “Umi-nya pulang ke rumah, (kemudian) giling cabai sama blender, kemudian ditaruh di kantong plastik dibawalah ke tempat anak saya. Anak saya didiriin di sebuah tiang baru diolesi cabai di mulut sama di badan dia,” tambahnya. 

Marnita menyebut, berdasarkan sepengetahuannya jika sang istri pimpinan pesantren tersebut memang kerap melakukan kekerasan terhadap para santri. Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, Marnita pun melaporkan NN alias Umi ke polisi pada Selasa 01 Oktober 2024 Pukul 18.00 WIB. 

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS