Sabtu, 05/10/2024 - 10:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Serangan Iran Disebut Hancurkan Mitos Kehebatan Israel, Kandang Jet Tempur Zionis Jadi Bulan-bulanan New

BANDA ACEH  – Serangan rudal Iran disebut telah menghancurkan mitos hebatnya sistem keamanan Israel.

Iran mengklaim 90 persen dari semua rudal yang ditembakkan ke Israel pada Selasa malam, (1/10/2024), berhasil menghantam sasaran.

Di sisi lain, Israel dan sekutu dekatnya, Amerika Serikat (AS), menolak mengungkapkan jumlah rudal Iran yang bisa ditangkis.

Bahkan, militer Israel melarang diterbitkannya laporan atau berita mengenai rincian atau dampak serangan.

Sejumlah rudal dilaporkan menghantam Pangkalan Udara Nevatim, Pangkalan Udara Tel Nof, dan di dekat markas dinas intelijen Mossad.

Serangan itu adalah balasan Iran atas serangan Israel yang menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah beberapa waktu lalu.

Esteban Carrilo, jurnalis asal Ekuador yang berada di Lebanon, menyebut kerusakan akibat serangan Iran relatif kecil.

Namun, Iran berhasil menghantamkan pukulan psikologis besar kepada Israel karena rudal-rudalnya sukses menembus sistem pertahanan Iron Dome dengan mudah.

“Ini tidak seperti Angkatan Udara Israel ketika datang ke Lebanon, ketika mereka memasuki Gaza atau Suriah [dan] mereka menyebabkan ratusan atau puluhan warga sipil tewas setiap kali mereka menjatuhkan bom,” ujar Carrilo dikutip dari Sputnik.

Dia mengatakan Iran menargetkan apa yang ingin ditargetkannya, termasuk Pangkalan Udara Nevatim.

Menurut dia, pangkalan itu menjadi tempat bertolaknya jet-jet tempur Israel ke Lebanon untuk melancarkan serangan yang menewaskan Nasrallah.

“Itu benar-benar hari yang baru. Itu hari baru bagi Israel. Itu hari baru bagi Iran, bagi AS, bagi Poros Perlawanan, dan bagi seluruh dunia,” katanya.

Carrilo juga menyoroti ucapan dari para pejabat Iran yang menyebutkan bahwa negaranya punya hak untuk membela diri.

“Iran menunggu selama tiga bulan setelah pembunuhan Ismail Haniyeh,” katanya.

“Iran memberikan waktu untuk AS, Iran memberikan kesempatan demi gencatan senjata di Gaza, seperti yang dilakukan Hizbullah.”

Akan tetapi, menurut Carrilo, Israel justru menyabotase upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza.

Dia mengatakan Israel sangat bergantung pada Iron Dome dan bantuan dari AS serta sekutu Baratnya.

Iron Dome memungkinkan warga Israel hidup dengan relatif aman. Adapun senjata dan bantuan Barat memunculkan ancaman akan adanya serangan balasan.

Meski demikian, Iran menggunakan rudal hipersonik yang teknologinya belum dimiliki oleh Israel.

Rudal membuktikan bahwa Iran mampu menembus Iron Dome dan menyerang target di wilayah Israel.

Kelemahan Iron Dome yang baru terungkap itu membuat ada banyak warga Israel yang memutuskan pindah dari negaranya.

Sama seperti Carrilo, Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf juga mengklaim mitos ampuhnya sistem keamanan Israel telah hancur.

Qalibaf memuji Operasi Janji Sejati II yang dilancarkan Iran ke Israel pada Selasa malam lalu. Dia turut menyinggung kegagalan Israel dalam menghadapi Hizbullah.

“Rezim ini (Israel) sudah gagal memperkirakan kekuatan Hizbullah ketika rezim ini mengalami kekalahan intelijen dan keamanan lainnya sebagai hasil dari kesuksesan operasi bersenjata di Tel Aviv,” kata Qalibaf pada hari Rabu, dikutip dari Press TV.

Dia mengklaim Israel kini menjadi pecundang di medan tempur dan media.

“Dengan Operasi Janji Sejati II, upaya seperti itu telah membuahkan hasil. Malam kemarin para tiran dan penghasut perang, yang kekuatannya hanya serangan udara dan operasi teroris, gemetar karena ketakutan, sementara negara-negara muslim dan pencari kebebasan di dunia ini dipenuhi oleh sukacita dan harapan.”

Menurut Qalibaf, Israel berusaha menutupi kegagalan strategisnya dengan cara menggapai kemenangan taktis dan menghancurkan mental front perlawanan lewat perang psikologis.

Dia kemudian mengatakan eksistensi rezim Israel berada dalam bahaya. Oleh karena itu, rezim tersebut mungkin kini akan berpikir ulang jika hendak melancarkan serangan ke Iran.

“Israel sekarang harus tahu bahwa kami sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi semua kegilaan yang mungkin terjadi.”

1 2

Reaksi & Komentar

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا الكهف [18] Listen
And you would think them awake, while they were asleep. And We turned them to the right and to the left, while their dog stretched his forelegs at the entrance. If you had looked at them, you would have turned from them in flight and been filled by them with terror. Al-Kahf ( The Cave ) [18] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi