BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) dipercaya sebagai tuan rumah pada kegiatan Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat (MWA) Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH) seluruh Indonesia, yang dimulai sejak tanggal 3–4 Oktober 2024 di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, 3 Oktober 2024.
Sebelum Raker dimulai, seluruh delegasi MWA ini dijamu makan malam oleh Penjabat Gubernur Aceh di Anjong Mon Mata Meuligoe Gubernur Aceh pada Kamis malamnya, 3 Oktober 2024.
Rektor USK Prof. Marwan dalam sambutannya malam itu mengatakan, USK sangat berterima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah forum ini. Apalagi USK masih tergolong baru dengan statusnya sebagai PTN BH.
Oleh sebab itu, forum ini adalah momentum yang baik untuk saling bertukar informasi maupun strategi dalam memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Mengingat tantangan dunia pendidikan saat ini semakin besar di tengah arus globalisasi dunia.
“Semoga pertemuan ini bisa menghasilkan masukan bagi kita bersama untuk menyusun langkah-langkah kedepannya. Serta kita semua bisa semakin sinergis dalam membangun dunia Pendidikan tinggi Indonesia,” ucap Rektor.
Ketua Forum MWA PTN BH Indonesia, Prof. Mohammad Nuh, mengatakan, saat ini sudah ada 24 PTN di Indonesia dengan status PTN BH termasuk USK. Untuk itulah, dirinya mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Aceh dan USK dalam menyukseskan forum ini.
Dirinya menilai, MWA tidak hanya berperan dalam aspek akademis tapi aspek non akademis lainnya turut melekat dari MWA. Maka ia berharap forum ini bisa melahirkan terobosan baru yang dilandasi semangat kebersamaan. Ia pun sangat apresiasi atas kehadiran para delegasi PTN yang kali ini terasa lebih meriah.
“Belum pernah kita lihat hadir semeriah ini di forum MWA, baru ini di Aceh bisa berkumpul sebanyak ini. Jadi mari kita terus tumbuh bergerak bersama dan nantinya benar melahirkan generasi emas,” ucapnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA mengatakan forum MWA adalah forum yang baik untuk menemukan solusi untuk membangun daerah dan memajukan mutu pendidikan di Indonesia.
Selain itu, kehadiran delegasi MWA ini sangatlah istimewa bagi masyarakat Aceh. Hal ini setidaknya menunjukan Aceh semakin dipercaya untuk melaksanakan event nasional. Di mana sebelumnya, Aceh baru saja menyelesaikan pesta olahraga terbesar di Indonesia yaitu PON.
“Tentunya kehadiran forum ini turut memutar roda ekonomi di Aceh. Kami juga berharap hal ini membuka isolasi kami, isolasi pikiran tentang Aceh dan mendapatkan testimoni baik,” ucapnya.