NASIONAL
NASIONAL

Harga Jual Anjlok, Petani Garam di Demak Makin Geram

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Petani garam Demak menghadapi tantangan harga jual garam produksi di pasaran murah serta sulit mendapatkan pasar sampai ke luar daerah. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Padahal, kualitas garam asal Demak tak kalah dibandingkan hasil daerah-daerah lainnya. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Keluhan ini menjadi kendala merugikan para petani garam. Salah satunya Abdul Salam, petani tambak garam asal Desa Tedunan, Wedung. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, jika harga jual murah biaya produksi dan keuntungan didapatkan jauh sehingga petani rugi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dalam menjual pun dirasa sulit, garam Demak sering dipandang kualitasnya jelek dan tidak laku di luar daerah.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Ya, mau gimana? Jualnya akhirnya cuma di daerah-daerah Demak saja. Di Jepara tetangga atau Kudus istilahnya cuma nyebrang, kita nggak dapat apa-apa. Yang laku garam krosok dari Rembang, padahal kualitasnya biasa saja. Tetapi, kita sekarang coba menawarkan online mayan,” tutur Abdul dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu (5/10).

Berita Lainnya:
Menguak Kejanggalan Pada Proses Hukum Mardani Maming

Tantangan bagi para petani garam akan semakin berat waktu musim penghujan tiba. Saat-saat seperti sekarang, petani garam kudu pintar-pintar mengatur produksi demi produksi jalan terus tanpa terhambat musim hujan.  Alhasil produksi dikebut. Demi tuntutan stok garam siap selama musim penghujan, para petani mesti kerja keras memproduksi besar-besaran agar stok tersedia cukup serta tinggal menjual saja. 

Berita Lainnya:
Berantas Korupsi, Menteri Nasaruddin: Saya Akan Lakukan Pembersihan di Kemenag!

Abdul Salam melanjutkan ceritanya, pengen seandainya mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Dengan keterbatasan dihadapi, ia berharap, nasib petani garam terangkat jika pemerintah dapat membantu memberikan pendampingan maupun bantuan demi kelangsungan hidup dan masa depan produksi usaha mereka. 

“Mbok menawi (kalau mungkin-red) pemerintah membantu memperkenalkan garam Demak kita sangat senang sekali. Harapan kami, produksi kita laris manis laku dimana-mana. Kami akui sulit terutama dalam memasarkan, kita selalu kalah dengan produk-produk daerah lain. Harga juga berbeda jauh, garam-garam daerah lain lebih mahal ya laku. Sementara kita harganya murah nggak laku,” cerita Abdul sambil menceritakan keinginannya


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya