Minggu, 06/10/2024 - 08:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Miris, Anggota DPR Aceh Diduga Aniaya Bocah SD di Sekolah, Pemicunya Cuma Gara-gara Ini New

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Aksi kekerasan terhadap anak kembali terjadi.

ADVERTISEMENTS
Hari Kesaktian Pancasila dari Bank Aceh Syariah

Kali ini, seorang siswa sekolah dasar (SD) berusia 7 tahun di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat diduga dianiaya seorang anggota DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan dan Pengucupan Sumpah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)

“Sejumlah saksi sudah kami periksa dalam kasus ini,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat Iptu Fachmi Suciandy di Meulaboh, Jumat (4/10/2024), seperti dilansir Kompas.com. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Saksi yang diperiksa antara lain guru korban, orangtua korban, dan korban sendiri yang didampingi oleh petugas di Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Aceh Barat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Selain itu, polisi juga meminta keterangan dari seorang politisi di Aceh Barat yang kini telah dilantik sebagai anggota DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh).

Berita Lainnya:
Aksi Keras: Hakim Tipikor Ansori Tidak Punya Visi Pemberantasan Korupsi
ADVERTISEMENTS
Ucapan Duka Cita atas Meninggal Dunia Bank Aceh Syariah Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab

Iptu Fachmi Suciandy menjelaskan bahwa kasus ini terjadi pada Senin (23/9/2024) lalu.

Saat itu, korban dan anak pelaku terlibat perkelahian di sekolah.

Pelaku, yang melihat anaknya berkelahi, langsung mendatangi lokasi dan menampar murid yang berkelahi dengan anaknya.

Mengetahui kejadian tersebut, Djoko Hadi, ayah korban, mendatangi sekolah dan melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Aceh Barat.

Hasil visum et repertum dari dokter di rumah sakit menunjukkan bahwa korban mengalami memar di pipi kiri.

“Penyelidikan masih berlanjut, kami juga memeriksa saksi-saksi lainnya,” tambah Iptu Fachmi.

Berita Lainnya:
Ikut Bantu Melarikan Diri, Paman Indra Dragon Kini Jadi Tersangka Kasus Nia Gadis Penjual Gorengan

Korban trauma dan enggan sekolah 

Sementara itu, Djoko Hadi, ayah korban, menyatakan bahwa dirinya tidak terima dengan tindakan oknum politisi tersebut. 

Ia bertekad untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.

“Anak saya saat ini trauma dan tidak mau ke sekolah,” kata Djoko kepada wartawan.

Djoko menjelaskan bahwa guru korban telah berusaha membujuk anaknya untuk kembali ke sekolah, tapi ketakutan masih menyelimuti anaknya.

Hingga saat ini, Djoko menyerahkan penanganan kasus tersebut sepenuhnya kepada polisi karena tindakan penganiayaan tersebut telah menyebabkan trauma mendalam pada anaknya


Reaksi & Komentar

وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَىٰ مَا أَنفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا الكهف [42] Listen
And his fruits were encompassed [by ruin], so he began to turn his hands about [in dismay] over what he had spent on it, while it had collapsed upon its trellises, and said, "Oh, I wish I had not associated with my Lord anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [42] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi