Senin, 07/10/2024 - 09:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

Debat perdana Pilkada, dimanfaatkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono untuk menyampaikan visi misinya. Debat dengan tema “Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global” berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10). Ridwan Kamil memaparkan lima prinsip kepemimpinan yang diajarkan oleh ibundanya, yang menjadi landasan dalam menjalankan kekuasaan. Menurutnya, kekuasaan adalah amanah sementara yang harus diemban dengan rajin, adil, dan bermanfaat bagi semua golongan, terutama kaum duafa. “Kekuasaan itu adalah ibadah, tidak untuk cari nafkah, cari popularitas, kekuasaan itu harus ada manfaat, kekuasaan itu harus adil kepada semua golongan dan kekuasaan itu harus mendahulukan kaum dhuafa,” jelasnya. Dalam debat tersebut, sosok yang akrab disapa RK itu menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia menghadapi persaingan global menuju Indonesia Emas 2045, terutama bagi generasi Z. Ia menyampaikan bahwa sebagai seorang ayah dari anak Gen Z, dirinya memahami tantangan yang dihadapi generasi tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya, khususnya budaya Betawi sebagai kearifan lokal di Jakarta. Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu memaparkan komitmennya dalam perlindungan terhadap perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, serta perbaikan transportasi publik agar lebih aman dan nyaman. “Jakarta memang simpul dari segala budaya tapi budaya Betawi sebagai kearifan lokal tentu kita akan dahulukan dengan gerakan membangun budaya Betawi,” pungkasnya. Ridwan Kamil menutup visi misinya dengan menekankan perlunya tata kelola pemerintahan yang responsif dan adaptif, guna membangun rasa percaya antara rakyat Jakarta dan pemerintahannya. 2 jam lalu
NASIONAL
NASIONAL

Ternyata Ini Penyebab Megawati Tak Pilih Ahok untuk Pilgub Jakarta

BANDA ACEH -Meski sempat masuk dalam kandidat calon Gubernur Jakarta dari PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akhirnya harus rela gagal maju pada Pilkada Jakarta 2024. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, lebih memilih Pramono Anung sebagai Cagub Jakarta 

Menurut Ahok, keputusan Megawati menunjuk Pramono karena ada situasi yang dinilai genting.

“Hari ini, banyak saya tahu, bapak dan ibu kecewa, kenapa tidak saya (jadi Cagub Jakarta)? Ibu Megawati itu persis ibu saya, umurnya, sampai tahi lalatnya, mirip ibu saya. Umurnya sama persis ibu saya,” ujar Ahok di hadapan Ahoker di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10).

“Ketika saya bicara sama ibu, saya mendapatkan kesimpulan, situasi ini, peperangan kita ini, lagi genting sebetulnya,” ungkapnya.

Itulah yang kemudian membuat Megawati memilih Pramono selaku  “Jenderal” di PDIP untuk menghadapi situasi genting tersebut.

“Tapi intinya kita menunjukkan PDI Perjuangan adalah partai pelopor yang menghargai meritokrasi dan kaderisasi,” imbuhnya.

Untuk itu, Ahok meminta para Ahokers tidak salah paham dengan keputusan Megawati terkait Pilkada Jakarta 2024. 

“Jadi jangan salah paham dengan ibu, ini saya perlu ingatkan pada Ahokers,” tutup Ahok. 


Reaksi & Komentar

قَالَ هَٰذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ ۚ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [78] Listen
[Al-Khidh r] said, "This is parting between me and you. I will inform you of the interpretation of that about which you could not have patience. Al-Kahf ( The Cave ) [78] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi