BANDA ACEH – Tercatat 41 daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 melawan kotak kosong.
Menurut Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, sosialisasi Pilkada dengan calon tunggal masih kurang memadai.
Titi menyoroti bahwa informasi yang diberikan kepada pemilih harus utuh dan proporsional, bukan sekadar menampilkan gambar pasangan calon tunggal dan kotak kosong.
“Mestinya ada penjelasan apa makna gambar tersebut. Apa maksud keberadaan kolom kosong di sebelah calon tunggal,” kata Titi lewat akun X miliknya, Minggu (6/10).
Ia juga menegaskan bahwa sosialisasi yang efektif harus diimbangi dengan upaya memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.
“Tidak semua pemilih membaca UU Pilkada dan paham konsep calon tunggal vs kolom kosong,” kata Titi.
Titi berharap langkah ini dapat meningkatkan partisipasi pemilih serta meminimalkan kesalahpahaman terkait pilihan dalam pilkada calon tunggal.
“KPU perlu juga menyediakan info call/contact center ketika pemilih punya pertanyaan lanjutan harus berkomunikasi via apa,” pungkas Titi.