BANDA ACEH – Himpunan Mahasiswa Aceh Besar (HIMAB) mencetak sejarah baru dengan menjadi inisiator pertama penyelenggaraan LAGA (Lantak Gagasan) Pemimpin Aceh Besar Chapter I, sebuah forum terbuka yang secara langsung membedah visi, misi, dan gagasan para calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar.
Acara yang berlangsung pada enin, 07 Oktober 2024 di Colloseum Coffee Pango ini berhasil menarik perhatian luas, dan menjadi momentum penting dalam perjalanan demokrasi Aceh Besar.
Kegiatan LAGA ini tidak hanya sekadar dialog, melainkan sebuah gebrakan yang menggugah publik dan menempatkan HIMAB sebagai garda terdepan dalam memfasilitasi diskursus politik berkualitas. Melalui format “Bedah Visi, Misi, dan Gagasan”.
HIMAB menegaskan peran mahasiswa sebagai katalis perubahan dengan mengedepankan diskusi intelektual yang menggali lebih dalam program kerja calon pemimpin daerah Aceh Besar.
Apa yang membuat LAGA Pemimpin Aceh Besar Chapter I ini istimewa? Bukan hanya karena HIMAB berhasil menghadirkan pasangan calon bupati dan wakil bupati, tetapi karena forum ini dibingkai dengan pertanyaan kritis, analisis mendalam, dan transparansi.
Setiap calon ditantang untuk tidak hanya sekadar mengumbar janji, melainkan mengelaborasi program-program konkret mereka yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat Aceh Besar.
Ketua HIMAB, Isratullah, menyatakan bahwa LAGA bukan sekadar acara politik biasa.
“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap pemilihan. Bukan lagi soal siapa yang paling populer, tetapi siapa yang memiliki gagasan kuat untuk membawa Aceh Besar maju. LAGA adalah ruang untuk meletakkan gagasan, menguji kekuatan visi dan misi calon pemimpin kita. dan tidak melahirkan pemimpin yang bermental kerdil,” katanya.
Sebagai organisasi mahasiswa yang netral, HIMAB sekali lagi menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan politik yang cerdas dan berintegritas. LAGA (Lantak Gagasan) Chapter I bukan hanya sekadar acara dialog, tetapi ini langkah strategis untuk menata masa depan Aceh Besar dengan lebih baik.
HIMAB ingin memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar siap menjalankan mandat rakyat, bukan sekadar menjadi pemenang dari permainan politik.
“LAGA bukan akhir, ini baru permulaan. Kami ingin memastikan bahwa politik Aceh Besar ke depan lebih partisipatif dan inklusif. Kami akan terus menjadi penggerak utama dalam menyuarakan kepentingan masyarakat, bukan hanya dalam pemilihan ini, tapi juga seterusnya,” tambah Isratullah.
Dan kegiatan LAGA (Lantak Gagasan) juga akan menjadi kegiatan berkelanjutan dan menghadirkan Paslon bupati nomor urut selanjutnya dan di akhir akan menghadirkan seluruh Paslon (pasangan calon), lanjut Isratullah.
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati No urut 1 yang hadir memberikan apresiasi terhadap langkah inovatif HIMAB ini. Mereka mengakui bahwa dialog terbuka seperti ini adalah sarana yang efektif untuk menyampaikan program mereka secara langsung kepada masyarakat, sekaligus mendengar aspirasi dan kekhawatiran masyarakat secara langsung. dan berharap kegiatan ini menjadi contoh bagi mahasiswa lain.
“forum ini sangat luar biasa. HIMAB telah membuka ruang bagi kami untuk benar-benar berdialog dengan rakyat, bukan hanya menyampaikan visi dan misi, tetapi juga memahami apa yang mereka harapkan dari kami,” ujar calon bupati no urut 1.
Dengan terlaksanakan LAGA (Lantak Gagasan) Chapter I, HIMAB telah mencatatkan diri dalam sejarah sebagai inisiator yang memperkenalkan format bedah gagasan secara terbuka di Aceh Besar. Langkah ini diyakini dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di masa depan, tidak hanya di Aceh Besar, tetapi juga di wilayah lain di Aceh.[]