Setelah keluar dari rumah Prabowo, Sri Mulyani blak-blakan mengakui dirinya diminta Prabowo untuk menjadi Menteri Keuangan kembali di kabinet mendatang.
“Beliau meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali,” ungkapnya kepada wartawan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin malam.
Lantas, seperti apakah profil Sri Mulyani yang diminta Prabowo untuk menjadi Menteri Keuangan kembali?
Dilansir kemenkeu.go.id, Sri Mulyani Indrawati merupakan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang masih aktif menjabat sebagai Menteri Keuangan di Era Jokowi sejak 27 Juli 2016.
Wanita kelahiran 26 Agustus 1962 itu adalah seorang ekonom terkemuka Indonesia berdarah Jawa, kedua orang tuanya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Sri Mulyani adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak 1 Juni 2010.
Sri Mulyani dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia.
Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu.
Ketika ia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, ia pun meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan saat itu.
Pada tahun 2004 silam, Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.
Kemudian, pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Jusuf Anwar.
Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani banyak menorehkan prestasi.
Di antaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.
Reformasi Kementerian Keuangan yang dinahkodainya berjalan dengan baik, sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan.
Pernah Pindah ke Bank Dunia
Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia, menggantikan Juan Jose Daboub.
Lalu, pengunduran diri Sri Mulyani itu berdampak negatif pada situasi ekonomi di Indonesia, seperti stock exchange yang menurun sebesar 3,8 persen. Nilai rupiah turun hampir 1 persen dibandingkan dolar.
Hal tersebut merupakan penurunan saham Indonesia yang paling tajam dalam 17 bulan.
Kejadian ini disebut sebagai “Indonesia’s loss, and the World’s gain (Kerugian Indonesia, dan keuntungan dunia)”.
Beredar isu, pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain, terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie.
Pasalnya, Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani terhadap penggelapan pajak dalam jumlah besar pada Bakrie Group.
5. Profil Veronica Tan
Veronica Tan, mantan istri Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tiba di kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Diketahui, Prabowo tengah memanggil nama-nama kandidat calon menteri di pemerintahannya dengan Gibran Rakabuming Raka.
Sosok Veronica Tan menjadi salah satu nama yang diketahui tidak masuk prediksi sejumlah daftar calon menteri yang beredar.
“Hari ini saya baru dipanggil Pak Teddy (Mayor Teddy/ajudan Prabowo, red) untuk bertemu Pak Prabowo, semoga saya bisa melayani masyarakat ke depannya,” ungkapnya seusai keluar dari kediaman Prabowo.
Veronica Tan mengenakan baju warna putih. Diketahui, hampir seluruh tokoh yang hadir mengenakan batik.
Saat ditanya apa yang dibahas bersama Prabowo, Veronica menyebut persoalan ibu-ibu dan anak-anak.
“Bersama-sama kita membantu ya untuk masyarakat, untuk ibu-ibu, anak-anak,” ungkap Veronica.
Dari pernyataan Veronica Tan, ia bisa saja menjabat sebagai bagian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), baik calon menteri maupun wakil menteri.
Veronica Tan lahir di Medan, 4 Desember 1977 (umur 46).
Veronica Tan merupakan mantan istri politisi PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.