Kamis, 17/10/2024 - 00:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pemilik Kebun di Bogor Jadi Tersangka Usai Bacok Pencuri Talas Hingga Tewas

BANDA ACEH – Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, menetapkan seorang pria berinisial R (64) sebagai tersangka setelah ia membacok S (46), yang tertangkap basah berusaha mencuri talas di kebunnya yang terletak di Kelurahan Sindangbarang, Minggu dini hari 13 Oktober 2024.Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, mengonfirmasi pada Senin bahwa R, sang pemilik kebun, dikenai Pasal 338 KUHP terkait tindak pidana pembunuhan.

“Berdasarkan hasil penyelidikan, unsur-unsur tindak pidana tersebut terpenuhi, sehingga R ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Aji seperti dikutip dari Antara, Selasa 15 Oktober 2024. R saat ini sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Bogor Kota setelah menjalani serangkaian pemeriksaan.

Korban S, yang bukan merupakan warga Kota Bogor, dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah. Menurut Aji, R menyerang S dengan senjata tajam ketika korban berusaha melarikan diri setelah tertangkap mencuri. Beberapa bagian tubuh korban mengalami luka parah yang menyebabkan kematiannya, sesuai hasil pemeriksaan dari RSUD.

Aji juga menambahkan bahwa hingga kini pihak kepolisian belum menemukan bukti kuat yang mendukung pernyataan bahwa korban sering mencuri talas di kebun milik R. “Belum ada bukti tambahan yang menguatkan klaim tersebut,” ungkap Aji.

Sebelumnya, Polresta Bogor Kota telah melakukan penyelidikan terkait kasus ini, di mana R dilaporkan membunuh S yang diduga hendak mencuri talas dari kebunnya. Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB ketika R sedang memantau kebunnya. Setelah mendengar suara batang talas yang dipotong, R mengejar S dan, saat korban berbalik arah, R menyerangnya dengan golok panjang hingga korban tewas di tempat.


Reaksi & Komentar

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ البقرة [185] Listen
The month of Ramadhan [is that] in which was revealed the Qur'an, a guidance for the people and clear proofs of guidance and criterion. So whoever sights [the new moon of] the month, let him fast it; and whoever is ill or on a journey - then an equal number of other days. Allah intends for you ease and does not intend for you hardship and [wants] for you to complete the period and to glorify Allah for that [to] which He has guided you; and perhaps you will be grateful. Al-Baqarah ( The Cow ) [185] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi