Kemendikbudristek Apresiasi CENTROVETS-OHCC FKH USK

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi berkolaborasi dengan Indonesia One Health University Network (INDOHUN) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menyelenggarakan kegiatan Penyampaian Laporan Akhir dan Penutupan Proyek USAID One Health Workforce Next Generation (OHW-NG), Rabu, 16 Oktober 2024 di Jakarta.

ADVERTISEMENTS

Kegiatan yang dilaksanakan di Ruangan Graha Utama Gedung A, Kemendikbudristek dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris (secara daring), Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Sri Tjahjandarie.

ADVERTISEMENTS

Kemudian, ada Koordinator INDOHUN, Agus Suwandono, Deputy Health Director USAID Indonesia, Sara Heydari dan Para Koordinator One Health Collaborating Center (OHCC) dari seluruh Indonesia serta sejumlah tamu penting dari berbagai kalangan pemerhati one health.

Proyek OHW-NG dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di tiga sektor utama, yaitu kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan hidup, termasuk satwa liar. Dalam sambutannya Dirjen Dikti menyampaikan bahwa telah terlihat dampak yang signifikan dalam pelaksanaan kegiatan one health secara kolaborasi multipihak ini, khususnya dari lingkungan perguruan tinggi di Indonesia.

“Selama lima tahun pelaksanaan, proyek ini telah menghasilkan berbagai program yang melibatkan civitas akademika, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat. Secara khusus adalah peningkatan jumlah lulusan yang kompeten dalam bidang One Health dan terbentuknya jaringan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan,” ujar Abdul Haris.

Koordinator INDOHUN, Agus Suwandono, mengungkapkan bahwa saat ini program One Health telah diimplementasikan di 20 kampus yang melibatkan hingga 32 fakultas. Saat ini program one health telah menjadi penting di dunia pendidikan.

“One Health bukan hanya mata kuliah, tetapi keterampilan penting yang mencakup koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi serta manajemen partisipatif,” katanya.

Pada kegiatan ini juga dilakukan pemberian apresiasi kepada 8 OHCC dari seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Center for Tropical Veterinary Studies-One Health Collaboration Center (CENTROVETS-OHCC) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK).

Kedelapan OHCC mendapat apresiasi dari Kemendikbudristek dan USAID serta INDOHUN atas peran dan kontribusi memperkuat penyelenggaraan one health di Indonesia melalui peran Perguruan Tinggi. Sertifikat penghargaan ini diserahkan oleh Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Tjitjik Sri Tjahjandarie, kepada masing-masing coordinator OHCC, yaitu dari USK, IPB University, UGM, UNAIR, UNUD, UNMUL, UNHAS dan UNCEN.

Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Marwan, menyampaikan selamat atas capaian CENTROVETS-OHCC FKH USK tersebut. Rektor berharap agar kegiatan one health yang sudah dilaksanakan dengan baik selama ini, termasuk kegiatan One Health Student Club (OHSC), dapat terus dipertahankan dan dilanjutkan.

“USK akan memberi dukungan penuh untuk program penguatan pemahaman dan keterampilan one health baik di Aceh secara khusus, maupun di Sumatera secara umum, karena isu ini sudah menjadi perhatian global dalam mempersiapkan langkah-langkah menghadapi pandemi di masa yang akan datang”, ujar Rektor.

Kepala CENTROVETS-OHCC, Teuku Reza Ferasyi, menyampaikan rasa bangga dan bersyukur atas apresiasi ini.

“Penghargaan ini merupakan suatu pengakuan atas kerja keras tim CENTROVETS-OHCC dengan dukungan Pimpinan USK dan LPPM USK beserta seluruh stakeholder di internal dan eksternal USK dalam mendukung tersedianya SDM one health yang memiliki kapasitas sesuai kebutuhan di Aceh. Semoga semua yang sudah dikerjakan selama ini menjadi modal untuk peningkatan kegiatan selanjutnya yang akan membawa dampak secara luas,” kata Reza yang juga Dekan FKH USK.

Kegiatan Close Out OHW-NG ini ditutup dengan paparan dan diskusi yang bertajuk Peningkatan Kapasitas SDM untuk One Health Berkelanjutan Melalui Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keamanan dan Kesehatan Nasional. Dari diskusi tersebut telah dihasilkan sejumlah rekomendasi untuk penguatan Kapasitas SDM One Health di Indonesia di masa yang akan datang.

Exit mobile version