Yahya Sinwar Dibunuh, Hizbullah akan Bawa Perang ke Fase Baru

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Kelompok Hizbullah di Lebanon pada Jumat, 18 Oktober 2024, memastikan akan membawa perang ke fase baru setelah Yahya Sinwar tewas dibunuh Israel pada Rabu, 16 Oktober 2024. Kematian Sinwar telah menjadikan simbol perlawanan semakin kuat. Kelompok bersenjata itu, bahkan mengumumkan menantang Israel sehingga eskalasi atau ketegangan dengan tentara Israel kemungkinan meningkat. Sedangkan Iran memberikan sinyalemen kalau pembunuhan terhadap Sinwar dan dukungan yang diberikan negara-negara Barat tak akan merubah apapun.

ADVERTISEMENTS

“Semangat perlawanan melalui misi di PBB akan menguat menyusul kematian Sinwar,” demikian keterangan Tehran.  

ADVERTISEMENTS

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Kamis, 17 Oktober 2024, melakukan pembicaraan telepon dengan beberapa pucuk pimpinan di Saudi Arabia dan Qatar dengan harapan bisa mengakhiri perang di timur tengah.  

Sinwar gugur dalam sebuah operasi militer oleh tentara Israel di Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, setelah satu tahun perang Gaza berkecamuk. Negara-negara Barat mengklaim kematian Sinwar ‘menawarkan’ kesempatan untuk mengakhiri perang Gaza, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang Gaza belum berakhir, melainkan sampai seluruh sandera warga negera Israel dibebaskan Hamas.

“Hari ini musuh sudah tewas, namun tugas kami masih belum selesai. Kepada seluruh keluarga sandera, saya ingin katakan ini adalah sebuah momen peperangan yang penting. Kami akan terus mengerahkan kekuatan militer penuh hingga orang-orang yang Anda sayangi pulang ke rumah,” kata Netanyahu dalam sebuah rekaman video tak lama setelah kematian Sinwar terkonfirmasi pada Kamis, 17 Oktober 2024. 

Sebelum Sinwar dibunuh Israel, Ismail Haniyeh lebih dulu dibunuh Tel Aviv di Tehran pada Juli 2024. Sinwar didudga bersembunyi pada terowongan-terowongan bawah tanah yang ada di wilayah Gaza dalam 20 tahun terakhir. Namun Sinwar tewas dalam sebuah pertempuran di selatan Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, dengan tentara Israel, yang pada awalnya tidak menyadari kalau mereka sudah menangkap salah satu pucuk pimpinan Hamas yang diburu Tel Aviv. Militer Israel mempublikasi rekeman video, di mana Sinwar gugur dalam posisi duduk di sebuah kursi dengan tubuh diselimuti debu dalam sebuah gedung yang sudah runtuh.  

Exit mobile version