ACEH

Bustami Hamzah Besuk Remaja yang Disiram Air Baterai oleh Ayah Tiri, Tawarkan Biayai Pengobatan

image_pdfimage_print

LHOKSEUMAWE – Berdiri di ruang perawatan Rumah Sakit Cut Meutia, calon gubernur Aceh Bustami Hamzah beberapa kali tampak menggelengkan kepalanya. Bustami seolah tak percaya apa yang dilihatnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Di hadapannya, di atas ranjang rumah sakit, tergeletak seorang remaja perempuan berusia 13 tahun dengan wajah menghitam dan kedua tangannya dibalut perban. Dia adalah Rahila Nada Filza, siswa kelas 1 SMP 7 Lhokseumawe. Pada Senin malam, 14 Oktober 2024 lalu, dia disiram dengan air baterai oleh ayah tirinya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Saat itu, Rahila dan kakaknya yang tidur di kamar ibunya di Gampong Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Pelaku melarikan diri usai beraksi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut pihak rumah sakit, Rahila mengalami luka serius dengan 40 persen kerusakan kulit wajah. Pelupuk mata korban dan sebagian wajahnya harus menjalani operasi plastik. Untuk itu, Rahila harus dirujuk ke rumah sakit Zainoel Abidin di Banda Aceh.

Berita Lainnya:
Kejuaraan Santri II TPA Hamilal Quran Berakhir, Ini Para Pemenangnya
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menurut pihak rumah sakit, seharusnya Rahila sudah dirujuk ke Banda Aceh sejak hari pertama, namun terkendala biaya karena pengobatannya tidak ditanggung BPJS.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sementara kakaknya, Alaya Farisa (16 tahun), hanya mengalami luka ringan di bagian betis dan lengan dan masih dapat berjalan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kedatangan Bustami Hamzah disambut sang ibu, Zubaidah. Wanita berusia 41 tahun tampak terharu dibezuk Bustami Hamzah yang adalah mantan PJ Gubernur Aceh.

Zubaidah bercerita, pihak Rumah Sakit Cut Meutia meminta anaknya dirujuk ke Banda Aceh sejak hari pertama kejadian. Namun, Zubaidah terkendala biaya.

Usai mendengar masalah yang dihadapi untuk pengobatan Rahila, Bustami menawarkan menanggung seluruh biaya pengobatan jika Rahila dirujuk ke Banda Aceh. Namun, Zubaidah belum dapat memutuskan.

Berita Lainnya:
PT Pelindo Regional 1 Gelar Program Maritimepreneur untuk UMKM di Belawan

“Ayah kandungnya masih ada dan lebih berhak memutuskan,” kata Zubaidah kepada Bustami.

Tak lama kemudian, ayah kandung Rahila yang telah bercerai dengan Zubaidah muncul di ruangan. Namun, sang ayah juga belum dapat memutuskan, dengan alasan harus bermusyawarah dulu dengan keluarga besarnya.

Bustami Hamzah tak ingin memaksa. Menjelang meninggalkan Rumah Sakit Cut Meutia, Bustami menyodorkan amplop berisi uang bantuan untuk meringankan biaya pengobatan dan belanja sehari-hari selama di rumah sakit.

Bustami berpesan, kapanpun keluarga memutuskan setuju Rahila dirujuk ke Banda Aceh, dirinya siap membantu menanggung seluruh biaya pengobatan Rahila.

“Sedih sekali anak sekecil ini harus merasakan penderitaan seperti itu oleh perbuatan ayah tirinya. Semoga itikad baik kita dapat meringankan beban mereka,” kata Bustami sesaat sebelum meninggalkan RS Cut Meutia, Lhokseumawe.[]


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya