Posisi Ibu Negara Disorot usai Pelantikan Prabowo, Cerai dengan Titiek Soeharto, Siapa yang Mengisi?
NASIONAL
NASIONAL

Posisi Ibu Negara Disorot usai Pelantikan Prabowo, Cerai dengan Titiek Soeharto, Siapa yang Mengisi?

“Misalnya Tien Soeharto, dan Ani Yudhoyono, istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono … mereka sudah seperti permaisuri atau ratu di kerajaan,” kata Feri.

Tien pernah memprakarsai pembangunan rumah sakit kanker pertama di Indonesia. Sementara Ani, sempat menjabat sebagai wakil ketua di Partai Demokrat.

Athiqah Nur Alami, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan ibu negara bisa memiliki beberapa peran.

Salah satunya, kata dia, ibu negara adalah pendamping presiden dalam kunjungan kenegaraan di dalam dan luar negeri.

“Dengan ditemani ibu negara, citra dan kredibilitas seorang presiden bisa meningkat,” kata Athiqah.

Ketika presiden berkunjung ke luar negeri, ibu negara akan disertakan dalam acara diplomasi budaya dan berbagai kegiatan sosial.

“Kita juga pernah melihat beberapa contoh ketika ibu negara menggantikan presiden dalam kegiatan seremonial non-Politik, seperti peresmian sekolah dan acara amal,” ujar Athiqah.

Ibu negara, lanjut Athiqah, juga akan bertindak sebagai pemberi semangat, menampung aspirasi publik sembari mendorong mereka untuk lebih aktif dalam kemasyarakatan.

“Inisiatif seorang ibu negara, meski terkadang terlihat kecil, namun dapat mendukung kelompok-kelompok yang terpinggirkan,” kata Pengamat Politik dari Universitas Atmajaya, Yoes Kenawas, kepada CNA.

Yoes mengatakan ibu negara dapat menjadi penyambung lidah kelompok-kelompok yang kadang diabaikan, seperti perempuan dan warga berkebutuhan khusus.

Sejak merdeka pada 1945, Indonesia telah memiliki beberapa ibu negara yang ternama.

Ainun Habibie, istri dari presiden BJ Habibie yang memimpin hanya setahun, adalah juga pendiri dari organisasi nirlaba Bank Mata Indonesia.

Istri dari presiden keempat Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kerukunan antar suku dan agama.

Indonesia pernah memiliki “bapak negara”, yaitu Taufiq Kiemas, suami presiden Megawati Soekarnoputri yang memimpin pada 2001 hingga 2004.

Sebagai politisi, Taufiq juga mendampingi Megawati ketika istrinya itu mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada akhir 1990-an.

1 2 3 4

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS