OPINI
OPINI

Illiza Politisi Nasional yang Tulus Membangun Daerah, Penuh Dedikasi Cetak Prestasi

Penulis: Hamdani**

CALON Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal tercatat sebagai Pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Illiza seorang politisi perempuan Aceh yang go nasional. Selain dipercaya sebagai Pengurus DPP, Illiza sebagai Anggota DPR RI yang peduli pada pembangunan daerah terutama bidang pendidikan, pemuda, dan olah raga termasuk ekonomi kreatif.

Illiza dikenal secara luas sebagai sosok yang demokratis dan tidak kaku dalam menempatkan sesuatu. Dalam hal kebijakan publik, Illiza sangat memperhatikan regulasi, norma hukum, agama, dan adat istiadat. Dalam keluarga illiza menjadi seorang ibu yang bijaksana dan penuh tanggung jawab.

Begitupun dalam menjalankan sebuah kebijakan, semuanya dia pertimbangkan secara matang dan berhitung adanya kebermanfaatan yang lebih besar terhadap masyarakat. Baru kemudian dieksekusi.

Itulah rahasia Illiza bisa eksis dalam percaturan politik daerah dan nasional. Illiza mudah diterima oleh masyarakat di mana pun ia datang dan berkunjung. Bahkan kehadirannya sangat dinanti-nanti. Meskipun begitu, ada juga segelintir orang yang tidak senang padanya. Kebencian itu namun tidak beralasan. Illiza menganggap itu hal biasa dan lumrah terjadi pada siapa saja.

Sebagai anggota DPR RI Illiza bermitra dan bekerjasama dengan pemerintah dalam hal menyalurkan atau mengalokasikan program-program sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar(KIP). Sesuai dengan bidang kerja Komisi X tempat ia ditugaskan.

Selama 5 tahun duduk sebagai dewan, ia telah mengalokasikan ratusan ribu beasiswa untuk seluruh masyarakat Aceh. Illiza sukses membantu ribuan anak-anak sekolah di Aceh yang mengalami kekurangan ekonomi keluarganya. Melalui jaringan kerja DPR dan Pemerintah Illiza respons cepat menjembatani kebutuhan orang tua memenuhi biaya sekolah anaknya.

Dalam berpolitik, Illiza tipe politisi yang tenang dan berdedikasi dalam bekerja untuk masyarakat. Orang-orang yang mengenalnya memberi kesaksian jika Illiza adalah seorang pekerja keras dan petarung hebat. Ia memiliki leadership yang teruji dan terasah dengan baik. Dalam karir politiknya, Illiza ditempa oleh situasi dan kondisi politik keras yang kerap menimpanya. Kampanye negatif dan hitam gencar menyerangnya dari belakang.

Baru-baru ini Illiza diserang dengan soal kepemimpinan perempuan, padahal itu merupakan topik usang dan basi. Islam tidak melarang perempuan untuk menjadi pemimpin. Ini bukanlah sebuah klaim namun kaidah yang sahih berlaku.

Serangan lainnya datang dengan peluru ‘Syariat Islam.’ Warga kota ditakut-takuti dengan beragam isu yang menggambarkan Illiza sebagai sosok yang kejam, keras, dan tidak memiliki toleransi. Bahkan mereka sibuk mencari dalil-dalil untuk menohok Illiza agar masyarakat membencinya dengan isu-isu receh. Sungguh sebuah strategi kampanye sangat buruk dalam alam demokrasi.

Illiza sudah berulangkali mengatakan, syariat islam adalah komitmen kita bersama. Mestinya kita sangat bangga karena satu-satunya daerah yang diberikan kewenangan menjalankan syariat Islam sebagai bagian dari kebijakan pemerintah, dijamin oleh konstitusi. Bukan malah mendegradasinya.

Syariat Islam bukanlah penghalang bagi kemajuan daerah atau bahkan sebuah negara sekalipun. Lihatlah sejarah bagaimana peradaban Islam itu memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia dan khazanah ilmu pengetahuan sejak abad-abad lalu. Islam itu indah, menghargai kreativitas dan mendorong kemajuan. Jadi tidak ada masalah dengan pemuda dan syariat islam.

Jika Anda mau berpikir dengan jernih dan positif walau semenit saja, lalu bertanya kepada diri sendiri, sebenarnya hal apa yang paling urgen dibutuhkan untuk memajukan daerah ini dan bangsa kita? Maka di sana akan ditemukan jawaban yakni ketulusan dan dedikasi. Daripadanya kemudian tercipta berbagai prestasi. Itulah jawaban Illiza untuk mereka yang belum bisa menata hati.

**). Penulis adalah Dosen Politeknik Kutaraja, Kota Banda Aceh


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya