Selasa, 22/10/2024 - 23:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
NASIONAL
NASIONAL

Tangis Guru SD Dituduh Aniaya Anak Polisi Pecah Usai Penahanannya Ditangguhkan New

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sempat menjalani penahanan di Lapas Perempuan selama satu pekan lantaran dituduh menganiaya anak dari oknum polisi, seorang guru sekolah dasar (SD), Supriyani, akhirnya ditangguhkan oleh pihak Kejaksaan Negeri Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (22/10/2024) sore. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Samsudin, selaku kuasa hukum Supriyani, berharap kasus tersebut bisa dihentikan atap berdamai secara kekeluargaan melalui rencana proses restorative justice.

ADVERTISEMENTS
Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Hari Kesaktian Pancasila dari Bank Aceh Syariah

Diketahui, Supriyani sempat menjalani penahanan selama satu pekan di Lapas Perempuan Kelas 3 Kendari, Sulawesi Tenggara. Kini, supriyani akhirnya bisa menghirup udara bebas. Tangis haru Supriani beserta keluarga dan rekan kerja sesama guru, pun pecah saat keluar dari pintu tahanan.

Berita Lainnya:
Catat! Larangan Cara Berpakaian dalam Pelaksanaan Ujian SKD CPNS 2024, Ini Aturan dan Ketentuan

 

Diketahui, Supriyani merupakan guru SDN 4 Baito yang ditahan setelah dituduh melakukan penganiayaan terhadap murid sekolah dasar yang juga merupakan anak oknum polisi.

 

Supriyani dituduh menganiaya siswanya berinisial D hingga mengalami luka di paha. Peristiwa tersebut terjadi pada 24 April 2024. Saat itu, korban masih duduk di kelas 1 SD dan saat ini telah duduk dibanku kelas 2 sekolah dasar.

Atas tuduhan tersebut, Supriani dan kuasa hukumnnya sempat merasa keberatan dan menilai proses penahahan itu sangat janggal // ia pun membantah jika telah terjadi penganiayaan.

Berita Lainnya:
PKS Bilang Pembubaran FTA Bikin Citra Jokowi Buruk

“Kami juga meminta agar kasus tersebut bisa dihentikan ataupun lewat proses restorative justice,” ujar Samsudin selaku kuasa hukum Supriani.

Kini, Supriyani telah keluar dari Lapas yang rencananya akan langsung pulang ke kampung halamannya yang berlokasi di Kabupaten Konawe Selatan.

Tim kuasa hukum dan PGRI pun berjanji akan terus melakukan pengawalan hingga ibu supriani bisa dibebaskan agar dapat kembali mengajar seperti semula.


Reaksi & Komentar

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلَا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لَّا شِيَةَ فِيهَا ۚ قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ ۚ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ البقرة [71] Listen
He said, "He says, 'It is a cow neither trained to plow the earth nor to irrigate the field, one free from fault with no spot upon her.' " They said, "Now you have come with the truth." So they slaughtered her, but they could hardly do it. Al-Baqarah ( The Cow ) [71] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi