NASIONAL
NASIONAL

Terjadi Bentrokan di Deli Serdang, Pemukiman Diserang Ratusan Orang, Rumah dan Motor Terbakar

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Terjadi bentrokan antar kelompok di Jalan Selambo, Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (22/10/2024), sekira pukul 02.30 WIB.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora menuturkan, bentrokan ini terjadi karena persoalan lahan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Iya benar dini hari tadi kejadiannya,”

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Bukan bentrok antar geng motor, tapi karena persoalan lahan,” kata Japri kepada Tribun-Medan, Selasa (22/10/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dari informasi yang diperoleh, pemicu bentrokan ini adalah perebutan lahan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Seorang saksi mata, Martina Lusianti Galingging (53) menceritakan, peristiwa ini terjadi tak jauh dari kediamannya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ia mengatakan, sejumlah orang mendatangi pemukiman dengan membawa senjata api.

“Mereka datang bawa senpi, mereka bawa senpi sekalian bawa celurit juga,”

“Di depan mata saya sendiri melihat mereka main mercon dan panah,” ujarnya.

Matina menyebut, sejumlah orang tersebut datang beramai-ramai.

“Itu kejadiannya setengah tiga subuh tadi,”

“Sebagian mereka pakai motor, sebagian jalan dan ada juga yang naik pick up,” tuturnya kepada Tribun Medan.

Berita Lainnya:
KPK Periksa Juga Kejanggalan Kekayaan Jaksa Agung, Jangan Hanya Dirdik Jampidsus!

Obat Jepang untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi badan. +15 cm dalam 3 bulan

Marina menambahkan, dua orang meninggal dunia dalam aksi bentrok ini.

Sejumlah motor juga dibakar.

“Dua orang yang mati, luka berat. Ini rumah depan ini juga dibakar, sepeda motor dibakar,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Tembung, Kompol jhonson Managara Sitompul masih enggan memberikan keterangan terkait kejadian ini.

“Nanti ya,” tuturnya sembari meninggalkan wartawan.

Berita Serupa

Konflik juga terjadi di Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Konflik yang terjadi sejak puluhan tahun silam ini hingga saat ini belum berakhir.

Penyebabnya yakni sengketa batas tanah antara Desa Bugalima dan Desa Ilepati.

Pada Senin (21/10/2024) kemarin, warga Desa Ilepati dan Bugalima terlibat bentrokan menggunakan senjata tajam hingga senjata api (senpi).

Akibatnya, dua orang tewas dan empat terluka.

Bahkan, 51 unit rumah hangus terbakar akibat konflik baru-baru ini.

Mengutip TribunFlores.com, konflik yang dipicu batas tanah ini sudah berlangsung sejak 1970.

Pada tahun 1990-an lalu, kedua pihak sempat dimediasi oleh Forkopimda Kabupaten Flores Timur.

Berita Lainnya:
Mardiono Beri Isyarat Maju Jadi Ketua Umum PPP di Muktamar 2025

Namun, saat itu kesepakatan batas tanah sengketa belum tercapai.

Lalu, pada Juli 2024 lalu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan.

Namun, masyarakat masih belum puas hingga terjadi perang antara kedua desa.

Bentrokan di deli serdang asfvadfbadfb

suasana di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, usai terjadi bentrokan dinihari tadi, Selasa (22/10/2024).

Kini, bentrokan pun kembali pecah pada Senin (21/10/2024).

Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita pun menuturkan, konflik saat ini sudah mereda.

Ia pun menuturkan bahwa penyelesaian konflik seharusnya bisa terjadi tanpa adanya kekerasan.

Nyoman Putra pun meminta semua pihak untuk bisa menahan diri.

“Tidak ada permasalahan yang harus diselesaikan dengan kekerasan. Di sini ada Pemerintah, Polri, TNI yang siap menangani situasi,” katanya kepada wartawan.

Ia menambahkan, pihak-pihak terkait siap memberikan fasilitas penyelesaian masalah.

“Pemerintah daerah bersama aparat keamanan siap memfasilitasi penyelesaian masalah,” 

“Kami meminta massa untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi-aksi kekerasan,” tutur Nyoman Sandita


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya