Namun untuk mewujudkan ekonomi konstitusional itu, Prabowo berpandangan, kekuasaan harus dipegang. Maka tidak mengherankan, misalnya, kalau selama 10 tahun Prabowo beroposisi untuk mencapai tujuan politiknya, yaitu menjadi presiden, sehingga dapat mewujudkan ideologi politik dan ekonominya.
Dalam politik, Prabowo adalah salah satu jenderal yang memiliki jiwa Demokrat. Pergaulannya di elite cukup kuat, baik di kalangan internasional maupun dalam negeri.
Dan konsepnya tentang pembangunan dapat disebut sebagai konsep pembangunan yang komprehensif, baik dari sistem ekonomi, politik, pemberantasan korupsi dan keadilan sosial.
Selain konsep politik dan ekonomi sebagaimana dijelaskan di atas, Prabowo juga memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh Islam dan Islam itu sendiri. Sebagai seorang yang beragama Islam, Prabowo adalah satu satu dari 100 tokoh Islam berpengaruh di dunia.
Namun, hubungan dengan Islam bukan sekadar hubungan biasa, tetapi memiliki akar sejarah politik dan ideologis. Sebagaimana diungkapkan di muka pembahasan ini, keluarga Djojohadikusumo memiliki kedekatan erat dengan keluarga besar masyumi.
Kedekatan itu telah dibangun oleh Prof. Sumitro semenjak era orde lama dan dilanjutkan oleh Prabowo.
Kedekatan itulah yang secara ideologis membuat Prabowo tidak dapat terlepas dari politik Islam sebagaimana dalam ungkapannya “nasionalisme-religius”.
Maka besar harapan, kebijakan Prabowo ke depan menjalankan ekonomi kerakyatan dengan memperhatikan hajat hidup rakyat banyak sebagaimana yang menjadi cita-cita nasional Indonesia.
(Penulis adalah Ketua Umum Partai Masyumi)