Rabu, 30/10/2024 - 12:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
EDUKASI
EDUKASI

Pukul Murid Pakai Sapu Lidi, Guru di Muna Sultra Jadi Tersangka, Keluarga Korban Tolak Mediasi

BANDA ACEH  – Guru agama berinisial A di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi tersangka kasus dugaan kekerasan ke murid SDN 1 Towea, Muna, Sultra.

Kasi Humas Polres Muna, Ipda Ahmad dikonfirmasi menjelaskan dugaan kekerasan A terhadap murid kelas 5 berinisial LMEG terjadi di depan pintu ruangan kelas, Jumat (4/10/2024) lalu.

“Guru SDN 1 Towea inisial A dilapor setelah memukul siswanya dengan sapu lidi,” katanya.

Menurut Ahmad berdasarkan keterangan A, korban tidak ikut kerja bakti.

“Keterangan A (guru), korban tidak ikut kerja bakti sehingga ia mengayunkan sapu lidi. Saat itu siswa (korban) inisial LMEG spontan menunduk untuk menghindar. Sehingga sapu mengenai pipinya,” ungkapnya.

“A sudah ditetapkan tersangka, namun tidak ditahan, sampai saat ini masih diupayakan mediasi,” beber Ahmad.

Ahmad menerangkan, sudah beberapa kali mediasi, namun keluarga korban masih menolak.

Sementara itu, guru A menceritakan kejadian ini berlangsung pagi hari. Ketika para murid diperintahkan bersih-bersih sekolah.

Di hari tersebut, guru A mendapatkan piket pagi. Sebelum masuk kelas, ia memerintahkan murid-murid kerja bakti.

“Suruh anak-anak menyapu dari belakang ke depan. (Korban) sembunyi di belakang pintu kelas.”

“Iya, dia (korban) lari-larikan (tidak ingin disuruh),” ujarnya mengutip Instagram @wunainfo1.

Terkait dugaan pemukulan memakai sapu lidi, menurut A dilakukan secara tak sengaja.

“Karena tidak sadar, mungkin sudah musibah. Saya ayunkan sapu kena kepalanya,” kata guru agama tersebut.

Setelah kejadian, si korban kemudian melaporkan aksi pemukulan ke ibunya. Lalu orang tuanya pun mendatangi sekolah.

“Datang orangtuanya tidak dipertemukan dengan saya, dengan alasan saya pulang katanya di rumah.”

“Mungkin di situ sakit hatinya kenapa ini masalah tidak diselesaikan. Saya di kelas 6 saat orangtuanya datang,” ungkap A.

Kini A terancam masuk bui, jika kasus tersebut tak berakhir damai. Sehingga kejadian seperti guru di Konawe Selatan menimpa Supriyani akan terulang


Reaksi & Komentar

وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ البقرة [113] Listen
The Jews say "The Christians have nothing [true] to stand on," and the Christians say, "The Jews have nothing to stand on," although they [both] recite the Scripture. Thus the polytheists speak the same as their words. But Allah will judge between them on the Day of Resurrection concerning that over which they used to differ. Al-Baqarah ( The Cow ) [113] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi