Selasa, 29/10/2024 - 02:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
ACEH

Silaturrahmi ke Dayah Babussalam: Mualem-Dek Fadh Dapat Dukungan Keluarga Almarhum Abu Tumin dan Para Alumni New

BANDA ACEH – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh, Fadhlullah atau yang akrab disapa Dek Fadh, melanjutkan agenda silaturrahminya di Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Blahdeh, Kabupaten Bireuen, pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Kehadiran Dek Fadh disambut hangat oleh pimpinan dayah, Tu Muhammad dan Tu Haidar, yang merupakan putra dari almarhum Abu Tumin, ulama kharismatik Aceh, beserta para alumni dan santri.

Dalam sambutannya, Tu Muhammad menyampaikan rasa syukur atas kunjungan Dek Fadh ke dayah mereka, yang dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap ulama dan silaturrahmi antar masyarakat Aceh. Ia menekankan pentingnya silaturrahmi dalam politik, bukan hanya sebagai media politik. Menurut Tu Muhammad, politik harus dijadikan sarana mempererat tali silaturrahmi dan persaudaraan.

“Kehadiran Dek Fadh merupakan bentuk silaturrahmi yang membuat kita semakin dekat dan bersaudara. Politik bisa menjadi momen untuk silaturrahmi, bukan sebaliknya. Semoga pertemuan ini menjadi awal yang diberkahi Allah SWT,” ungkapnya.

Tu Muhammad juga menyoroti pentingnya kepemimpinan bagi umat, dengan tujuan membawa kebaikan bagi masyarakat.

“Umat ini harus dipimpin, karena hanya dengan pemimpin yang baik umat bisa maju menuju kebaikan yang mengantarkan kita pada surga, karena kebaikan itu balasannya surga,” ujarnya.

Cawagub Aceh, Fadhlullah (Dek Fadh) berfoto bersama pimpinan, alumni, dan para santri Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Blahdeh, Kabupaten Bireuen, Sabtu (26/10/2024). FOTO/for BANDA ACEH. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik fotoSementara itu, Tu Haidar yang memimpin Dayah Putri juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Dek Fadh, terlebih di tengah kesibukannya. Bagi Tu Haidar, pertemuan ini memberi kesempatan bagi masyarakat dayah untuk mengenal lebih dekat sosok yang akan menjadi calon wakil gubernur Aceh. Ia mengungkapkan harapan besar agar silaturrahmi ini menjadi awal dari hubungan yang baik di masa mendatang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dek Fadh. Ini adalah kali kedua beliau datang ke dayah kami, dan semoga silaturrahmi ini akan terus berlanjut tanpa terputus, apa pun hasil pemilihan nanti,” ucapnya dengan penuh harap.

Tu Haidar menambahkan, melalui pertemuan ini, ia berharap masyarakat dayah bisa lebih yakin dalam menentukan pilihan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Ia juga mengungkapkan pandangan terkait berbagai tantangan yang dihadapi Aceh saat ini, terutama mengenai sinkronisasi antara legislatif, eksekutif, dan pemerintah pusat.

“Kita memerlukan sinkronisasi antara legislatif dan eksekutif, serta hubungan yang erat antara pemerintah daerah dan pusat. Jika kita ingin maju, komunikasi ini harus intens. Pasangan Mualem-Dek Fadh memiliki jaringan kuat di pusat, dan ini menjadi modal untuk mewujudkan kemajuan Aceh,” ujar Tu Haidar.

Lebih lanjut, ia menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi Aceh yang, menurutnya, belum mampu mengoptimalkan dana otonomi khusus yang jumlahnya cukup besar. Menurut Tu Haidar, dalam lima tahun terakhir, Aceh mengalami stagnasi pembangunan yang menyebabkan kesejahteraan masyarakat belum terwujud. Ia menyinggung bahwa anggaran otonomi khusus (Otsus) sebesar Rp14 triliun yang dimiliki Aceh masih belum memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraan.

“Realitanya, kita lihat bahwa komunikasi intensif dengan pemerintah pusat sangat dibutuhkan, dan Mualem-Dek Fadh bisa mengatasinya, karena pasangan ini memiliki hubungan erat dengan pemerintah pusat. Apalagi dengan kondisi Aceh yang saat ini menduduki peringkat termiskin di Sumatera juga sangat dipengaruhi oleh kualitas pemimpinnya,” ujar Tu Haidar.

Di akhir kunjungan, Dek Fadh mendapatkan penghormatan dengan prosesi peusijuek oleh Tu Muhammad dan Tu Haidar sebagai simbol restu untuk perjuangan ke depan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak-anak yatim. Momen ini sekaligus diiringi doa bersama, memohon agar segala hajat dan rencana yang diinginkan demi kemajuan Aceh dapat tercapai.

1 2

Reaksi & Komentar

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ البقرة [180] Listen
Prescribed for you when death approaches [any] one of you if he leaves wealth [is that he should make] a bequest for the parents and near relatives according to what is acceptable - a duty upon the righteous. Al-Baqarah ( The Cow ) [180] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi