Ia mengungkap anaknya yang pertama adalah penghafal Al Quran hingga hafal 30 juz dan telah diwisuda bahkan mendapat predikat terbaik.
Selain itu anaknya yang kedua juga sama-sama penghafal Al Quran.
Namun, karena diusir dari sekolah, anaknya tersebut yang sudah hafal Al Quran itu pun seharusnya diwisuda.
“Untuk yang kedua pun waktu dinonaktifin harusnya ikut wisuda juz 30 juta cuma karena dinonaktifin jadi enggak (wisuda),” beber Defi.
Lebih lanjut Defi mengungkap bahwa anak keduanya juga punya ketertarikan lebih di bidang matematika.
Selain itu, ketiga anaknya punya prestasi gemilang di bidang agama.
“Banyak prestasinya untuk anak kedua matematikanya menonjol. Anak ketiga dari tilawatil sempat dapat predikat tilawatil terbaik. Alhamdulillah anak-anak saya berprestasi di sekolah,” ungkap Defi.
Sementara itu, kasus 3 siswa SD diusir dari sekolah ini hingga kini belum mendapat kejelasan.
Hingga artikel ini dimuat pihak sekolah pun belum memberikan klarifikasi atas tindakan pengusiran tiga siswanya tersebut