Kamis, 31/10/2024 - 18:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
EDUKASI
EDUKASI

Nasib Pak Guru Marsono, Lerai Muridnya Berantem Malah Dipolisikan dan Diminta Rp70 Juta

BANDA ACEH – Seorang guru di Wonosobo bernama Marsono harus menerima nasib pilu

Guru sekolah dasar itu kini dihadapkan pada masalah hukum setelah dirinya dilaporkan orangtua murid

Marsono dituding menganiaya siswanya sendiri.

Padahal menurut pengakuannya, Marsono alias Pak Son hanya melerai siswanya antara Al dengan siswi yang berkelahi.

Namun ia malah dituduh memukuli wajah AI.

Lantaran hal itu, Marsono pun akhirnya dilaporkan ke polisi oleh orang tua Al, AS.

Kasus yang masih bergulir di kepolisian itu kabarnya buntu lantaran orang tua siswa SD tersebut justru meminta ganti rugi kepada Marsono sebesar Rp70 juta.

Pak Son juga dipaksa meminta maaf.

Nasib miris yang menimpa Marsono menyita perhatian warganet

Kisah ini viral di media sosial

Duduk perkara

Melalui akun Youtube Lintas Topik, pria yang disapa murid-muridnya Pak Son mengurai kronologi dugaan penganiayaan yang disangkakan oleh orang tua Al.

Guru PNS yang sudah 13 tahun berkarir menjadi tenaga pendidik itu bercerita saat ia sedang mengajak anak-anak kelas 1 dan 3 SD untuk berolahraga.

Jalan kaki ke alun-alun bersama murid-muridnya, Pak Son terkejut saat mendadak ada teriakan di barisan siswa.

Ternyata di momen itu ada insiden seorang siswa yakni Al sedang merebut bola teman perempuanya.

“Di dalam perjalanan saat mau menyeberang jalan ada siswa yang sedang merebut bolanya anak putri. Di situ sampai sikut-sikutan, jerit-jerit.

Kemudian saya tegur ‘he Al kok malah nakalin anak cewek’,” kata Pak Son, dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (29/10/2024).

Tak cukup sampai di situ, Pak Son juga semakin kaget saat melihat Al bersiap menghajar teman perempuannya.

Spontan Pak Son langsung menarik bahu Al dan memintanya untuk kembali ke kelas.

“Saya tegur, akhirnya bola itu dilepas dan yang lain menyoraki, malah si Al itu kelihatan emosi.

Kemudian reflek saya tarik pundaknya ke belakang agar tidak jadi memukul yang lainnya, saya ingatkan ‘enggak usah nakali temannya, kalau nakali temannya mendingan balik ke kelas enggak usah ikut olahraga’,” ujar Pak Son.

Tak disangka, kejadian itu berbuntut panjang lantaran Al langsung kembali ke sekolah lalu menceritakan kejadian berbeda kepada ibunya.

Kepada sang ibu, Al mengaku ia baru saja dipukuli oleh Pak Son di bagian muka.

Mendengar cerita putranya, ibunda Al berinisial AS pun murka.

AS langsung melabrak Pak Son di sekolah keesokan harinya.

“Mungkin di situ ada yang tidak terima anaknya saya perlakukan seperti itu, sehingga beliau punya statement ‘kok anak saya dipukul mukanya?’.

Itu pada hari Jumat, kejadian Kamis 5 September 2024, sebulan lalu,” kata Pak Son.

Di momen itu, Pak Son menenangkan AS dan menyebut dirinya tidak memukuli Al sama sekali.

Namun orang tua Al tetap emosi dan menuduh Pak Son bertindak kasar.

“Dia (orang tua Al) mau klarifikasi ‘kenapa anak saya umur 10 tahun dipukul mukanya, apa enggak ada solusi lain’.

Bilangnya gitu (Al ngaku) dipukul mukanya sama Pak Son. Orang tua menanyakan kejadian itu, di sana saya menyampaikan kronologi kejadian tapi ibu Ayu tidak terima.

Sampai saya ingin mengajaknya ke kelas untuk menanyakan kepada siswa yang melihat kejadian itu, beliau tidak mau dengan alasan sudah dikondisikan,” pungkas Pak Son.

Bukan cuma disuruh minta maaf, Pak Son syok lantaran diminta ganti rugi sebanyak Rp70 juta oleh AS.

Hal itu disampaikan orang tua Al saat melakukan mediasi bersama kepala sekolah dan Pak Son.

“Karena di situ tetap ngotot saya disuruh akui memukul, dia (orang tua Al) tidak terima, ya kalau jenengan mau lanjut ya silahkan.

Akhirnya dilakukan (Pak Son dilaporkan ke polisi). Saya enggak emosian, seperti ngobrol biasa saja. Tapi ibu Sondakh bilang ‘kamu nantang saya ya? punya uang berapa kamu?’ sampai muncul kayak gitu ‘tahu enggak kerugian saya berapa? Rp70 juta’.

Dia menyebutkan nominal saat itu, saya enggak tahu (darimana angka Rp70 juta),” ungkap Pak Son.

Pak Son Tiga Kali Diperiksa

Ogah meminta maaf dan memberikan uang Rp70 juta, sikap Pak Son rupanya membuat orang tua Al geram.

AS akhirnya melaporkan Pak Son ke polisi dan dilakukan penyelidikan.

1 2

Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [217] Listen
They ask you about the sacred month - about fighting therein. Say, "Fighting therein is great [sin], but averting [people] from the way of Allah and disbelief in Him and [preventing access to] al-Masjid al-Haram and the expulsion of its people therefrom are greater [evil] in the sight of Allah. And fitnah is greater than killing." And they will continue to fight you until they turn you back from your religion if they are able. And whoever of you reverts from his religion [to disbelief] and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [217] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi