Namun, hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai lokasi rumah makan yang dirazia maupun alasan tindakan tersebut.
Tribun masih berupaya menelusuri peristiwa yang ramai dibicarakan ini.
Video serupa dengan narasi dan penjelasan lengkap juga diunggah akun Instagram @fakta.indo.
Dalam narasi menyebutkan penyebab razia karena rumah makan Padang yang dimiliki oleh orang bukan atau non-Padang menjual dengan harga murah.
“Sejumlah pria dari ormas Minang melakukan razia terhadap rumah makan Padang di Cirebon yang dikelola oleh pemilik non-Padang. Razia ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa penawaran nasi Padang dengan harga murah dapat merugikan bisnis rumah makan asli Minang,” tulis narasi di video.
Dalam video yang diunggah oleh Robert Davis Chaniago, anggota ormas terlihat mencopot paksa stiker “Masakan Padang” yang terpasang di etalase.
“Kepemilikan RM Padang oleh non Padang harus ditertibkan!!!! Pelecehan terhadap RM Padang,” tulis keterangan dari akun X Robert Davis Chaniago.
Ketua Persatuan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC), Eriyanto, mengungkapkan bahwa rumah makan yang menawarkan harga sangat murah, yang dikelola oleh warga dari Yogyakarta dan Tegal, telah berdampak negatif pada usaha rumah makan Padang yang dikelola oleh warga asli Padang.
“Meskipun tidak melarang siapa pun untuk menjual masakan Padang, Eriyanto menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan usaha rumah makan Minang yang telah ada sejak lama,” tulis narasi di video