.notice-error, div.error { display: none; }
Jumat, 22/11/2024 - 21:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Pindad Dapat Orderan Jumbo 4.600 Mobil Maung dari Kemenhan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Perusahaan industri pertahanan, PT Pindad disebut mendapat pesanan jumbo sebanyak 4.600 unit mobil Maung Garuda dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal tersebut dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Selasa 29 Oktober 2024.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Erick, Pindad tengah menyiapkan 4.600 unit Maung sesuai dengan orderan Kemenhan, namun akan  diproduksi secara bertahap hingga 2 tahun mendatang.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Pindad tentu sudah menyiapkan sesuai dengan orderan dari Kementerian Pertahanan, itu kurang lebih 4.600 maung untuk 2 tahun ke depan,”kata Erick.

Berita Lainnya:
Spesifikasi dan Harga Maung Pindad akan Dipakai Mobil Dinas Menteri Kabinet Merah Putih
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Selain itu, Erick menyebut Pindad bakal menambah produksinya setelah Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh menteri, wakil menteri, eselon I, gubernur, wali kota, TNI, dan Polri untuk menggunakan mobil dinas Maung Garuda itu.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tentu alokasi daripada produksinya ya nanti di situ. Apakah ada tambahan order untuk tadi kementerian kembali. Mohon tanyakan kepada Dirut Pindad, supaya ini kan produksinya harus diproyeksikan jangan sampai nanti jadi menjadi isu yang lain,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Viral! Mobil Rental Berubah Jadi Mobil Ormas PP, Begini Ceritanya
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lebih lanjut, Menteri BUMN itu mengaku mendukung keinginan Prabowo yang ingin mobil dinas pemerintah menggunakan produk dalam negeri, dan bukan impor. Meski hal tersebut membutuhkan waktu yang panjang.

“Tentu kita mendukung yang memang bagaimana penggunaan daripada produksi dalam negeri harus kita tingkatkan. Tapi pasti ada tahapannya, enggak bisa harus langsung hari ini,”pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi