BANDA ACEH – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri dua forum dunia, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru dan G20 di Rio de Janeiro, Brasil pada pertengahan November 2024.Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengungkap, dalam dua pertemuan itu banyak negara yang sudah menyampaikan keinginannya melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo.
“Pada kedua pertemuan tersebut dari KTT APEC atau KTT G20, akan banyak rangkaian pertemuan bilateral yang saat ini sudah mulai diinginkan oleh negara-negara lain untuk bertemu dengan Bapak Presiden,” kata Juru Bicara yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Namun, lanjut Roy, pertemuan bilateral di tengah perhelatan forum dunia itu masih dalam proses pembahasan lebih lanjut, mulai dari kecocokan jadwal hingga isu apa yang akan dibahas antar pemimpin negara.
Perencanaan sebelum pertemuan bilateral itu perlu dimatangkan agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi kepentingan nasional.
“Karena at the end of the day kita harus memastikan bahwa kehadiran Bapak Presiden dalam berbagai macam pertemuan baik pertemuan bilateral, regional maupun pertemuan multilateral adalah pertemuan yang didesain dengan matang dan akan memberikan manfaat yang besar,” ungkapnya.
Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri pertemuan APEC di Peru, dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
Forum ekonomi dan perdagangan multilateral di Peru berlangsung pada 12-16 November 2024. Tema yang diangkat adalah ‘Memberdayakan, Melibatkan, Berkembang’.
Pembahasannya seputar perdagangan dan investasi untuk pertumbuhan inklusif dan terhubung, inovasi dan digitalisasi untuk mendorong transisi perekonomian formal dan global, serta pertumbuhan berkelanjutan untuk pembangunan berketahanan.
Sedangkan isu yang akan dibawa dalam KTT G20 di Brasil masih dalam proses perumusan.
Forum dunia ini akan berlangsung pada 18-19 November 2024 dengan mengambil tema ‘Building a Just World and Sustainable Planet’ yang membahas seputar kesenjangan sosial, kelestarian lingkungan, pengentasan kelaparan, kemiskinan, transisi energi, dan reformasi institusi pemerintahan global.