BANDA ACEH – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap rencana peralihan subsidi energi. Terutama dari yang selama ini berbasis komoditas menjadi subsidi langsung atau menyasar ke penerima manfaat melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT).Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menekankan, perubahan ini diharapkan dapat membuat subsidi lebih tepat sasaran. Adapun, subsidi energi saat ini terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu subsidi kelistrikan, LPG, dan BBM.
“Terkait dengan subsidi tepat sasaran ini kan pemerintah lagi melakukan evaluasi terhadap subsidi tepat sasaran ini kan subsidi kita ada tiga bagian yang pertama ada kelistrikan, yang kedua ada LPG, yang ketiga ada migas,” kata dia ditemui di Ternate, dikutip Kamis (31/10/2024).
Selain itu, Yuliot menambahkan bahwa besaran subsidi juga sedang ditinjau untuk keseluruhan subsidi. Oleh sebab itu, keputusannya masih akan dibahas dalam sidang kabinet. “Jadi masih dikonsiderasikan dan juga ini akan dibahas di sidang kabinet jadi bagaimana keputusannya nanti kalau sudah ada keputusan di sidang kabinet pasti akan disampaikan kepada Bapak-Ibu sekalian,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan direktur utama badan usaha energi kemarin, Rabu (30/10/20024). Adapun ratas ini membahas terkait subsidi energi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, hingga Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo turut hadir dalam rapat terbatas ini.
Lantas, apa saja arahan Presiden Prabowo terkait subsidi energi ini? Apakah pemerintah jadi mengubah skema penyaluran subsidi menjadi transfer langsung ke warga yang berhak menerima subsidi?
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyaluran subsidi energi tepat sasaran ini.
“Tadi kami membahas sesuatu yang sangat spesifik tadi tentang arahan Presiden supaya dikaji, dipertajam mengenai subsidi, supaya lebih tepat sasaran, tepat penerima dan tepat alokasinya,” katanya saat memberikan keterangan pers.
“Jadi hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman, ini soal kebijakan energi,” sambungnya.
Hasan menjelaskan, saat ini pemerintah masih mempertajam data masyarakat penerima manfaat subsidi, supaya lebih tepat sasaran. Rencananya, pemerintah akan memberikan subsidi kepada orang. “Jadi tepat sasaran subsidinya ke orang kan, begitu subsidinya ke orang,” kata Hasan.
Namun Hasan belum bisa membeberkan lebih lanjut, termasuk terkait besaran subsidi yang akan diberikan. Hanya saja Badan Pusat Statistik (BPS) diminta untuk melakukan sinkronisasi dan menyiapkan data.
“Masih dikaji, perintah beliau dalam waktu 2 minggu ini untuk diselesaikan,” katanya saat ditanya terkait besaran subsidi.