EKONOMIPERTANIAN

Badan Gizi Nasional: Sisa Makan Bergizi Gratis Dijadikan Pupuk

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut sampah sisa makan bergizi gratis untuk pupuk guna mencegah pencemaran limbah.”Kami sudah masukkan di dalam ekosistem, bahkan sampah hasil masakan sudah kami rancang untuk menjadi pupuk, bagian dari ekosistem yang akan kembali ke lahan,” kata Dadan Hindayana di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024) seperti dilansir Antara.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut dia, pemanfaatan sampah sisa makanan bergizi gratis tersebut menjadi potensi ekonomi sirkuler bagi masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Nanti paling sampah-sampah sisa makanan itu akan kami gunakan menjadi pupuk di pertanian sehingga ekonomi sirkuler bisa terjadi,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Selain itu, Dadan menambahkan bahwa makanan bergizi gratis juga akan didistribusikan dalam kemasan guna ulang sehingga sampah sisa makanan tidak mencemari lingkungan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Perlu diketahui bahwa kami akan mendistribusikan masakan dengan kemasan yang dapat digunakan ulang, jadi tidak sekali pakai,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Kuasa Hukum Tom Lembong Heran Kejagung Tak Periksa Mendag Lain Era Jokowi yang Juga Teken Impor Gula
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dadan mengemukakan bahwa BGN juga membentuk satuan pelayanan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun para mitra untuk menyukseskan program makan bergizi gratis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Semua dikelola oleh BGN, tidak ada satuan pelayanan yang tidak dikelola BGN, hanya penyiapan strukturnya ada yang didanai oleh APBN, ada yang kemitraan, baik itu oleh kementerian/lembaga lain maupun pihak ketiga,” tuturnya.

Serap Tenaga Kerja

Ia juga menyebutkan bahwa pembentukan satuan pelayanan BGN di masing-masing daerah dapat menyerap tenaga kerja baru.

“Di satuan pelayanan, pegawai BGN ‘kan ada tiga, tetapi pegawai lokalnya ‘kan ada 30—47 orang, jadi tentu akan menyerap tenaga kerja baru,” katanya.

Dibantu Ahli Gizi

Kepala BGN ini juga memastikan ada ahli gizi yang memantau proporsi gizi hingga pilihan menu untuk program Makan Bergizi Gratis di setiap satuan layanan.

Berita Lainnya:
Ini Reaksi AS dan Palestina soal ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu

Perlu diketahui bahwa di setiap satuan layanan, pihaknya mewajibkan ada ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi, dan mereka sudah paham standar proporsi gizi untuk anak-anak, baik itu untuk balita, PAUD, SD, maupun SMA, komposisi gizinya mereka tahu.

Di samping itu, kata dia, ahli gizi tersebut tidak hanya berhenti pada memantau kandungan gizi pada setiap makanan, tetapi juga memastikan menu makanan yang diberikan telah sesuai dengan selera sasaran di masing-masing daerah.

Ia menjelaskan bahwa ahli gizi itu juga akan melihat bagaimana kesukaan anak-anak di daerah masing-masing.

Dengan demikian, kata dia, menu yang dibuat di satuan pelayanan itu tidak dibuat begitu saja oleh ahli gizi. Akan tetapi, juga melihat dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut.

“Kita berharap makanan itu benar-benar dimakan, tidak mubazir kemudian dibuang,” tuturnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya