NASIONAL
NASIONAL

Daftar Tokoh yang Minta KPK Usut Kasus Keluarga Jokowi: Roy Suryo, Said Didu hingga Abraham Samad

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Berikut ini adalah para tokoh yang meminta KPK mengusut kasus dugaan korupsi yang disinyalir melibatkan keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Para tokoh ini, termasuk mantan pimpinan Komisi Antirasuah menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024) siang kemarin.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Mereka yang datang ke markas KPK adalah:

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Abraham samad

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Saut Situmorang

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Anthony Budiawan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Syamsuddin

Petrus

Marwan Batubara

Lukas Luwarso

Roy Suryo

Eros Djarot,

Said Didu,

Refly Harun

Mereka bertemu dengan Nawawi Pomolango cs dan meminta pimpinan KPK jilid V itu mengusut kasus dugaan korupsi yang disinyalir melibatkan keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

“Tadi kita diskusikan adalah kasus-kasus yang diduga melibatkan keluarga Mulyono. Jadi kita diskusikan di dalam,” kata eks Ketua KPK Abraham Samad kepada wartawan di Gedung KPK.

Samad memerinci beberapa kasus yang harus ditindaklanjuti.

Berita Lainnya:
Polisi Tangkap Pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital Terkait Judi Online

Kata Samad, kasus-kasus yang dia maksud di antaranya dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Selain itu, ada juga perkara Blok Medan yang diduga melibatkan menantu Jokowi, Bobby Nasution, dalam kasus korupsi mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba.

Abraham Samad menilai kasus-kasus tersebut seharusnya terus ditindaklanjuti oleh KPK. 

“Sebagai mantan pimpinan KPK, saya bisa menghitung bahwa ini sudah cukup lama dan kelihatannya itu sudah bisa ditingkatkan ke penyelidikan,” ujar Samad.

Samad sebut Jokowi halangi penyidikan kasus

Selain itu, Samad juga menyoroti dugaan Jokowi menghalangi penyidikan kasus korupsi e-KTP saat masih menjabat sebagai Presiden. 

“Pada saat itu pimpinan KPK dipanggil (Jokowi), Pak Agus Rahardjo, dan menurut Pak Agus, Presiden marah dan memerintahkan untuk tidak menindaklanjuti. Ini tadi kita diskusikan bahwa kasus ini harus segera diusut karena ini mudah. Ini obstruction of justice,” ujar Samad.

Berita Lainnya:
Mangkir Rapat, Komisi VI DPR Desak Kepala BP Batam Mundur

Samad berujar para pimpinan KPK tidak bisa memastikan kapan kasus-kasus tersebut akan bisa diusut tuntas. 

Namun, Samad menilai KPK masih memiliki komitmen untuk melanjutkan penyelidikan.

“Pimpinan KPK bersepakat dengan kita untuk menindaklanjuti seluruh kasus-kasus, baik itu dugaan suap dugaan korupsi, dugaan gratifikasi yang sudah dilaporkan kelompok-kelompok masyarakat ya, terhadap keluarga Mulyono itu akan ditindaklanjuti,” kata Samad.

“Walaupun dia tidak bisa memberikan kepastian tentang rentang waktu menyelesaikan perkara itu. Tapi dia berjanji akan menyelesaikan. Itu janji pimpinan KPK,” tutur Samad.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan, ia mendukung penuh Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan pemberantasan korupsi.

“Jadi kita excited, kita excited datang ke mari selain memang tadi sudah disampaikan melaporkan hal tadi itu. Kedua, kita excited dengan presiden baru yang memberi harapan besar terhadap negeri ini,” kata Saut.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya