BANDA ACEH -Usulan agar pemilihan umum (Pemilu) digelar setiap 10 tahun sekali ditanggapi Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera.
Menurutnya, permasalahan utama bukan pada durasi waktu antara pemilu, melainkan kualitas demokrasi dan pelaksanaan pemilu itu sendiri.
“Kalau demokrasinya rusak, kita malah akan mendapat hasil buruk dan harus bertahan dengan itu selama 10 tahun. Maka, yang penting adalah membangun budaya merit system di kalangan elite,” ujar Mardani lewat akun X miliknya, Jumat 1 November 2024.
Ia menekankan bahwa tokoh-tokoh yang kapabel sangat berperan dalam memajukan daerah. Oleh karena itu, partai Politik (parpol) memiliki tanggung jawab besar untuk melahirkan calon pemimpin.
“Tugas parpol, juga harus melahirkan calon pemimpin berkualitas dan itu dimulai dari rekrutmen calon anggota,” pungkas Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi NasDem, Muslim Ayub mengusulkan agar Pemilu digelar per 10 tahun. Usulan itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Baleg DPR terkait lanjutan pembahasan Program Legislasi Nasional (Prolegnas), Rabu 30 Oktober 2024.
Dia berpendapat bahwa siklus pemilu lima tahunan merupakan waktu yang sebentar. Sedangkan untuk maju di Pemilu membutuhkan modal tak sedikit. Minimal, untuk maju caleg membutuhkan biaya di atas Rp20 miliar.