EKONOMIENERGI

Bahlil Janji Dalam Dua Minggu Selesaikan Carut Marut BBM Non Subsidi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berjanji dalam dua pekan ini akan menyelesaikan sengkarut BBM subsidi yang tidak tepat sasaran di lapangan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu disampaikan Bahlil Lahadalia usai rapat koordinasi dengan Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu, 3 November 2024.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Tunggu saja, dua minggu dikasih waktu presiden, dan dua minggu akan kita selesaikan,” kata Bahlil,

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Mantan Menteri Investasi ini mengurai dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, ia diminta untuk mengkaji subsidi agar tepat sasaran. Pasalnya, Bahlil mendapati ada ratusan triliun subsidi yang digelontorkan pemerintah tidak tepat sasaran. 

Berita Lainnya:
AKP Dadang Iskandar Tembak Mati AKP Ryanto Ulil, Komisi III DPR: Pelaku Bekingi Tambang Ilegal?
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Karena kita tahu subsidi itu ada 435 triliun di 2024 yang terdiri dari subsidi dan kompensasi. Dari 435 triliun itu, kami tengarai, dari laporan yang masuk, baik dari PLN, Pertamina, BPH Migas, dari subsidi BBM dan listrik itu ada potensi yang tidak tepat sasaran,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ia menambahkan, tujuan subsidi yang diberikan pemerintah, harus diberikan kepada warganegara yang berhak menerima subsidi, namun fakta di lapangan hal itu tidak terjadi. 

Berita Lainnya:
Ternyata Bos Smelter Swasta Jadikan Sopir Keluarganya Sebagai Direktur Perusahaan Boneka
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Dalam rangka itu, besok kami rapat perdana, rapat terus, kemudian kita evaluasi. Evaluasinya salah satu di antaranya adalah apakah kemudian subsidi tidak tepat sasaran, kemudian kita berikan BLT, langsung kepada masyarakat, atau ada opsi lain, atau di-blending, ada bagian yang memang kita langsung (berikan) dan ada yang sebagian subsidi,” ucapnya.

“Kurang lebih 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, angkanya kurang lebih Rp100 triliun,” demikian Bahlil Lahadalia.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya