Bahlil Janji Dalam Dua Minggu Selesaikan Carut Marut BBM Non Subsidi
EKONOMIENERGI

Bahlil Janji Dalam Dua Minggu Selesaikan Carut Marut BBM Non Subsidi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berjanji dalam dua pekan ini akan menyelesaikan sengkarut BBM subsidi yang tidak tepat sasaran di lapangan.

ADVERTISMENTS

Hal itu disampaikan Bahlil Lahadalia usai rapat koordinasi dengan Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu, 3 November 2024.

“Tunggu saja, dua minggu dikasih waktu presiden, dan dua minggu akan kita selesaikan,” kata Bahlil,

ADVERTISMENTS

Mantan Menteri Investasi ini mengurai dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, ia diminta untuk mengkaji subsidi agar tepat sasaran. Pasalnya, Bahlil mendapati ada ratusan triliun subsidi yang digelontorkan pemerintah tidak tepat sasaran. 

Berita Lainnya:
Viral SPBU Pertamina, Warga Beli BBM Pertamax di Solo Dapat Bonus Air, Mobil Auto Mogok

“Karena kita tahu subsidi itu ada 435 triliun di 2024 yang terdiri dari subsidi dan kompensasi. Dari 435 triliun itu, kami tengarai, dari laporan yang masuk, baik dari PLN, Pertamina, BPH Migas, dari subsidi BBM dan listrik itu ada potensi yang tidak tepat sasaran,” ujarnya.

ADVERTISMENTS

Ia menambahkan, tujuan subsidi yang diberikan pemerintah, harus diberikan kepada warganegara yang berhak menerima subsidi, namun fakta di lapangan hal itu tidak terjadi. 

Berita Lainnya:
Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

“Dalam rangka itu, besok kami rapat perdana, rapat terus, kemudian kita evaluasi. Evaluasinya salah satu di antaranya adalah apakah kemudian subsidi tidak tepat sasaran, kemudian kita berikan BLT, langsung kepada masyarakat, atau ada opsi lain, atau di-blending, ada bagian yang memang kita langsung (berikan) dan ada yang sebagian subsidi,” ucapnya.

“Kurang lebih 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, angkanya kurang lebih Rp100 triliun,” demikian Bahlil Lahadalia.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS