Perang Geng Narkoba, Remaja 15 Tahun Tertembak di Kepala

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Seorang remaja berusia 15 tahun tertembak di kepala akibat baku tembak berdarah antara geng narkoba di bagian barat Prancis. Akibat itu, korban remaja tersebut meninggal dunia pada hari Sabtu (2/11/2024).Mengutip AFP, remaja tersebut telah menjalani perawatan intensif sejak penembakan pada Kamis malam di kota Poitiers. Kejadian tersebut tentunya telah meningkatkan kekhawatiran nasional atas kekerasan dalam perang antar geng yang membuat jalanan menjadi tidak aman.

ADVERTISEMENTS

Empat anak di bawah umur lainnya, yang berusia antara 15 dan 16 tahun, juga terluka akibat tembakan yang dilepaskan di depan sebuah restoran di kota tersebut. Adapun insiden itu melibatkan puluhan orang.

ADVERTISEMENTS

Menteri Dalam Negeri, Bruno Retailleau mengatakan, bahwa perjuangan Prancis melawan kekerasan terkait narkoba berada pada “titik kritis”, sebab negara tersebut menghadapi pilihan antara “mobilisasi penuh atau ‘Meksikoisasi’ negara.

ADVERTISEMENTS

Sebagaimana diketahui, Meksiko telah mengalami lebih dari 450.000 pembunuhan terkait narkoba sejak pemerintah mulai menggunakan militer untuk memerangi kartel-kartel narkoba yang terkenal kejam pada tahun 2006.

ADVERTISEMENTS

Kekerasan geng yang sudah lama dikaitkan dengan kota pelabuhan Mediterania, Marseille, telah meluas ke kota-kota lain di Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS

Korban anggota geng di antaranya adalah anak di bawah umur yang menjaga tempat transaksi atau dipekerjakan sebagai pembunuh bayaran, yang mungkin juga orang yang tidak bersalah.

Walikota Leonore Moncond’huy menyatakan, bahwa perang antar geng narkoba ini sejatinya belum pernah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, insiden ini dinilai cukup serius.

Adapun Retailleau, seorang Anggota Partai Republik sayap kanan dan dipandang sebagai garis keras dalam isu-isu keamanan, telah menyerukan agar perang melawan kekerasan narkoba menjadi “upaya nasional” sejak menjadi menteri dalam negeri dalam pemerintahan minoritas Perdana Menteri Michel Barnier yang goyah.

“Para ‘preman narkoba’ tidak memiliki batas lagi… Baku tembak ini tidak terjadi di Amerika Selatan, ini terjadi di Rennes, di Poitiers… kita berada di titik kritis,” kata Retailleau kepada BFMTV.

Exit mobile version