LINGKUNGAN

Raja Spanyol Dilempari Telur dan Lumpur Saat Kunjungi Wilayah Terdampak Banjir

BANDA ACEH – Kunjungan Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia ke Paiporta, Valencia, pada Minggu (3/11), disambut lemparan telur, gumpalan lumpur, hingga cacian dari warga setempat.Mereka meluapkan amarah atas lambannya respons pemerintah mengatasi banjir yang terjadi sejak Senin (28/10) lalu dan telah menewaskan lebih dari 200 orang.

Teriakan “Pembunuh!” dan “Keluar!” bersahut-sahutan di tengah kerumunan saat Raja Felipe dan Perdana Menteri Pedro Sanchez mencoba mendekati warga.

Situasi kian memanas hingga pasukan keamanan harus melindungi raja dan rombongannya dengan payung untuk menangkis proyektil yang dilontarkan warga. Sejumlah petugas pun terluka akibat lemparan batu dan benda keras lainnya.

Beberapa warga mengaku frustrasi karena baru menerima peringatan banjir melalui pesan teks beberapa jam setelah badai menghantam.

Kini, kondisi infrastruktur di daerah yang paling terdampak itu masih jauh dari pulih; sebagian besar warga belum mendapatkan air bersih, akses telekomunikasi terbatas, dan banyak area tertutup lumpur dan puing.

Meski dihujani kritik pedas, Raja Felipe tetap bersikeras melanjutkan kunjungannya. Dengan wajah tertutup lumpur, ia mencoba berbicara dengan beberapa warga yang terdampak.

Ratu Letizia juga tampak emosional saat mendengar keluhan seorang wanita yang memeluknya sambil menangis.

Di tengah kekacauan itu, PM Sanchez meninggalkan lokasi lebih awal dengan alasan keamanan.

“Saya mengakui kesedihan dan kebutuhan warga Valencia. Saya yakin insiden kekerasan yang terjadi bukanlah cerminan dari mayoritas warga,” tutur Sanchez seraya berjanji akan mempercepat pemulihan.

Ia pun mengakui bahwa tanggapan pemerintah sebelumnya “tidak memadai”.

Sanchez kemudian memerintahkan pengerahan 10.000 tentara dan polisi untuk menangani dampak banjir besar yang melanda wilayah timur, selatan, dan tengah Spanyol.

15 Ribu Relawan Bantu Bersihkan Dampak Banjir

Sehari sebelumnya, ribuan relawan berkumpul di gedung museum pusat kota Valencia, menanti giliran untuk mendapatkan ember, kain pel, makanan, dan air sebelum bergerak ke daerah terdampak banjir besar.

Mereka gotong-royong membantu membersihkan kota dan mengevakuasi warga akibat keterlambatan bantuan dari pihak berwenang.

Hingga saat ini, sekitar 5.000 tentara dan polisi telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dan pemulihan. Namun, warga tetap skeptis terhadap kemampuan pemerintah mengatasi bencana yang telah menelan ratusan korban jiwa ini.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya