NASIONAL
NASIONAL

Basuki Hadimuljono Resmi Jadi Kepala Otorita IKN: Rumahnya Pernah Digusur, Orang Kepercayaan Jokowi

BANDA ACEH  – Basuki Hadimuljono resmi menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ia sebelumnya merupakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan merangkap sebagai Plt Kepala OIKN karena Bambang Susantono mengundurkan diri.

Hari ini, Selasa (5/11/2024), Presiden Prabowo Subianto melantik Basuki menjadi Kepala OIKN di Istana Negara, Jakarta.

Diketahui, Basuki menjabat Menteri PUPR selama 10 tahun atau dua periode pemerintahan Jokowi, sehingga mendapat julukan sebagai menteri kepercayaan Jokowi.

Saat menjabat Menteri PUPR, Basuki mengaku rumah pribadinya menjadi korban gusur dari proyek pemerintah.

Rumahnya diketahui terletak di Bekasi, Jawa Barat itu, menjadi bagian dari lokasi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Saat itu, Basuki menyebutkan, berdasarkan peta proyek Tol Becakayu yang terletak di tepi saluran air Kalimalang, jarak antara rumah dengan saluran itu 15 meter. 

Ternyata, proyek jalan tol itu sendiri membutuhkan lahan seluas 24,7 meter. 

“Jadi, kena (gusur),” ujar Basuki.

Profil Basuki Hadimuljono

Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta pada 5 November 1954. Sehingga saat ini, umurnya sudah 69 tahun.

Ayah pria dengan nama lengkap Dr Ir Mochamad Basuki Hadimuljono MSc PhD ini adalah anggota TNI Angkatan Darat.

Basuki Hadimuljono meraih gelar Sarjana setelah menyelesaikan kuliah Teknik Geologi di Universitas Gajah Mada (UGM) pada 1979.

Artinya, Basuki Hadimuljono sama seperti Jokowi yang merupakan lulusan UGM.

Lulus dari UGM, Basuki Hadimuljono lantas memulai karier di Kementerian Pekerjaan Umum.

Pada 1981-1984, ia menangani Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah.

Kemudian menggarap proyek serupa di Nusa Tenggara Timur pada 1985-1993.

Karier pria yang disapa Pak Bas ini menanjak setelah menjadi Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane pada 2000-2001.

Ia pernah menduduki jabatan Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air; Direktur Jenderal Sumber Daya Air; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan; dan Inspektur Jenderal.

Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Menteri PUPR adalah Direktur Jenderal Penataan Ruang.

Saat dilantik menjadi Presiden pada periode, Jokowi langsung menunjuk Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR.

Basuki Hadimuljono menerima penunjukan dari Jokowi untuk menjabat sebagai menteri setelah lebih dari 35 tahun bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Begitu juga di periode kedua Jokowi, Basuki Hadimuljono tetap menjadi pilihan utama Kepala Negara dalam membantu tugasnya.

Basuki Hadimuljono juga kerap disebut sebagai menteri kepercayaan Jokowi.

Sebab selama hampir 10 tahun jadi pembantu presiden, Basuki Hadimuljono sama sekali tak tersentuh isu reshuffle alias perombakan.

Basuki pun hampir selalu menemani Jokowi saat melakukan peresmian sejumlah proyek nasional.

Selain menjadi menteri, Basuki juga menjadi ketua Komite Tapera.

Dalam kehidupan pribadi, Basuki yang dikenal sebagai seseorang yang gemar bercanda itu menikah dengan Kartika Nurani.

Dari hasil pernikahan itu, Pak Bas memiliki tiga anak yaitu Dewi (lahir 1987), Neil (lahir 1992), dan Dira (lahir 1994).

Basuki kerap dikenal sebagai sosok menteri yang multitalenta.

Tak hanya mengerjakan tugas kementerian, ia kerap terlihat menunjukkan bakatnya dalam hal menyanyi, bermain drum, hingga fotografi.

Pendidikan Formal:

Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, 1979

Master of Science, Civil Engineering Colorado State University, USA, 1989

Doctor of Philosophy, Civil Engineering, Colorado State University, USA, 1992

Riwayat Jabatan:

Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984)

Proyek Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1985-1993)

Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001)

Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002)

Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003)

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007)

Inspektur Jenderal (2007-2013)

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya